Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy melaporkan kepada Presiden Joko Widodo tentang perkembangan beberapa proyek infrastruktur untuk mengatasi kelaparan di Papua.

“Saya melaporkan pembangunan gudang di Distrik Sinak dan Agandugume untuk mengatasi kelaparan, kekurangan bahan pangan di beberapa distrik di Papua secara permanen, sehingga nanti tidak lagi setiap tahun menjadi urusan kita,” kata Muhadjir di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.

Guna mendukung distribusi bahan pangan ke gudang logistik di kedua distrik tersebut, pemerintah berencana memperpanjang landasan pacu (runway) Bandara Sinak hingga 800 meter agar bisa didarati pesawat-pesawat besar pengangkut logistik seperti Hercules atau CN-235.

Dengan menjadikan Sinak sebagai pusat distribusi dan pergudangan untuk wilayah Papua Tengah dan Papua Pegunungan, kata Muhadjir, diharapkan bisa menekan ongkos distribusi pangan dan logistik.

“Karena kalau (akses) ke Sinak ini terbuka, beberapa distrik di sekitarnya bisa terhubung. Saya kira itu yang penting,” tutur dia.

Pemerintah juga akan membangun akses jalan dari Sinak ke tiga distrik yang dilanda kelaparan tahun lalu, yaitu Agandugume, Lambewi, dan Oneri, seluruhnya di Kabupaten Papua Pegunungan.

Dengan begitu, proses distribusi pangan dan logistik yang semula harus ditempuh dengan dua hari satu malam berjalan kaki, bisa dipersingkat menjadi hanya beberapa jam.

“Ini sudah saya diskusikan dengan Pak Menteri Perhubungan untuk perpanjangan runway, kemudian untuk menghubungkan distrik-distrik itu menjadi tanggung jawab Pak Menteri PUPR. Tadi Pak Presiden menyetujui untuk segera diadakan rapat terbatas untuk membahas rencana ini,” tutur Muhadjir.

Terkait pembiayaan, dia menjelaskan bahwa pemerintah menggunakan dana siap pakai untuk membangun gudang pangan, mengingat urgensinya untuk mengatasi persoalan kelaparan.

“Secara angka saya tidak tahu persis karena nanti akan ditangani oleh BPKP dan Kementerian Keuangan tentu saja. Tahun ini (ditargetkan) selesai untuk gudang. Untuk runway kita harapkan juga tahun ini karena itu hanya memperpanjang 800 meter dari yang sudah ada,” ujarnya.

Lebih lanjut, Muhadjir menyebut gudang tersebut bisa menyimpan hingga 100 ton umbi-umbian, yang merupakan makanan pokok warga Papua.

“Tadi saya dapat arahan juga dari Bapak Presiden agar diusahakan makanannya jangan tercerabut dari makanan khas lokal di sana, jangan diubah pola makan mereka. Karena itu dengan adanya gudang ini kita upayakan nanti umbi-umbian yang tahan lama itu, itu bisa ditampung dulu baik itu dari hasil panen mereka maupun dari luar daerah, sehingga nanti kalau menghadapi musim krisis pangan, karena di sana ada siklus ketika tanaman menjadi busuk, itu bisa diatasi dengan ketersediaan pangan dari gudang ini,” kata dia.

Baca juga: Menko PMK: Pemda harus kenali potensi bencana perkuat pencegahan

Baca juga: Dinas Pertanian Maybrat gandeng UNIPA kaji kerentanan ketahanan pangan

Baca juga: TNI kelola 34 hektar lahan di Papua jadi kebun untuk kebutuhan pangan


Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024