Pada tahun 2022, angka stunting di Kalimantan Barat mencapai 27,8 persen. Namun, pada tahun 2023, angka stunting tersebut turun menjadi 20,6 persen. Meskipun demikian, empat kabupaten justru mengalami peningkatan angka stunting
Pontianak (ANTARA) - Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Barat, Pintauli Romangasi Siregar mengatakan pihaknya melakukan evaluasi terhadap empat kabupaten di Kalbar yang mengalami kenaikan angka prevelensi stunting selama tahun 2023.

"Pada tahun 2023, angka prevalensi stunting di 14 Kabupaten Kota di Kalimantan Barat telah dirilis oleh Badan Pusat Statistik. Dari data tersebut, terungkap bahwa empat kabupaten mengalami peningkatan angka stunting, sementara secara keseluruhan terjadi penurunan angka stunting sebesar 20,6 persen," kata Pintauli di Pontianak, Selasa.

Baca juga: BKKBN minta posyandu kejar pengukuran balita untuk turunkan stunting

Dia menjelaskan, pada tahun 2022, angka stunting di Kalimantan Barat mencapai 27,8 persen. Namun, pada tahun 2023, angka stunting tersebut turun menjadi 20,6 persen. Meskipun demikian, empat kabupaten justru mengalami peningkatan angka stunting.

"Empat kabupaten tersebut, yakni Bengkayang, Mempawah, Sambas dan Sintang. Untuk Bengkayang misalnya, mengalami kenaikan dari 30,1 persen pada tahun 2022 menjadi 32,7 persen pada tahun 2023, di mana hal serupa juga terjadi di Mempawah, Sambas, dan Sintang," tuturnya.

Di sisi lain, sebagian besar daerah lainnya mengalami penurunan angka stunting. Misalnya, angka stunting di Singkawang turun dari 23,5 persen menjadi 20,1 persen, sementara di Pontianak turun dari 19,7 persen menjadi 16,7 persen.

Ada pula daerah yang mengalami penurunan yang signifikan, seperti Kapuas Hulu yang turun dari 37,9 persen menjadi 16,7 persen, serta Sekadau yang turun dari 35,5 persen menjadi 12,2 persen.

Baca juga: BKKBN: Partisipasi masyarakat di posyandu kunci penurunan stunting

Pintauli Romangasi Siregar, menyatakan bahwa penurunan angka stunting tersebut merupakan hasil kerja keras dari berbagai pihak, baik di tingkat pemerintah provinsi maupun kabupaten kota.

Meskipun demikian, Pintauli juga menyoroti bahwa empat kabupaten yang mengalami peningkatan angka stunting perlu dievaluasi lebih lanjut untuk menemukan penyebabnya. Dia menekankan perlunya perbaikan di daerah-daerah tersebut melalui evaluasi yang mendalam.

BKKBN Kalimantan Barat juga telah melakukan berbagai upaya untuk menurunkan angka stunting, termasuk memberikan bantuan operasional keluarga berencana di 14 Kabupaten Kota di Kalimantan Barat. Melalui alokasi anggaran tersebut, diharapkan daerah dapat mengoptimalkan upaya untuk mempercepat penurunan angka stunting.

Pintauli juga mengungkapkan rencana BKKBN untuk turun langsung ke daerah dengan angka stunting tinggi, seperti Kabupaten Melawi, dalam waktu dekat guna mendukung upaya penurunan angka stunting di tingkat lokal.

Baca juga: Kalteng berhasil turunkan prevalensi stunting cukup signifikan

Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024