Kemungkinan BI melakukan intervensi agar nilai tukar domestik tidak tertekan terlalu dalam...
Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah pada Jumat pagi menguat menjadi Rp11.905 per dolar AS menyusul intervensi dari Bank Indonesia (BI).

Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi bergerak naik sebesar 57 poin menjadi Rp11.905 dibanding posisi sebelumnya, Kamis (5/12) Rp11.962 per dolar AS.

Analis pasar uang Bank Himpunan Saudara, Ruly Nova di Jakarta, Jumat mengatakan bahwa rupiah melanjutkan penguatan setelah Bank Indonesia melakukan intervensi di pasar uang domestik.

"Kemungkinan BI melakukan intervensi agar nilai tukar domestik tidak tertekan terlalu dalam di tengah sentimen eksternal yang tidak pasti terutama dari bank sentral AS (the Fed)," kata dia.

Menurut dia, intervensi akan terus dilakukan agar volatilitas rupiah terhadap dolar AS tidak terlalu tinggi yang membuat pelaku pasar semakin khawatir.

"Menjelang Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia dan pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Amerika Serikat pada pekan depan rupiah akan cenderung bergerak mudah berubah namun kemungkinan BI akan menjaga agar tetap stabil," kata dia.

Analis Monex Investindo Futures, Zulfirman Basir menambahkan dari sisi fundamental, rupiah masih khawatir dengan potensi pengurangan stimulus Federal Reserve dalam waktu dekat paska publikasi data produk domestik (PDB) dan klaim pengangguran AS yang membaik.

"Walaupun data ekonomi Indonesia di awal pekan menunjukan perbaikan terlihat dari neraca perdagangan Indonesia yang surplus, namun investor masih mewaspadai sentimen eksternal terkait potensi tappering off the Fed," kata dia.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013