Jadi kita tidak lagi disandera oleh operator mana pun."
Jakarta (ANTARA News) - Terkait aksi mogok operasi Bus Transjakarta Koridor 5 Kampung Melayu-Ancol dan Koridor 7 Kampung Melayu-Kampung Rambutan sejak pagi tadi, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengancam Pemprov akan mengoperasikan sendiri jalur tersebut.

"Kita mau beli bus sendiri, kita operasikan sendiri ke depannya. Jadi kita tidak lagi disandera oleh operator mana pun," kata Ahok di Balaikota, Jumat.

Ahok menjelaskan, saat ini meski banyak operator Bus Transjakarta yang "nakal", Pemprov tidak bisa berbuat banyak karena nyatanya armada Bus Transjakarta masih sangat sedikit. Saat ini Pemprov sudah menon-aktifkan 100-an armada yang tidak laik jalan, oleh sebab itu Pemprov tidak bisa mengenakan sanksi "grounded" pada operator untuk tidak menjalankan armada.

"Kita sudah grounded ratusan mobil sebetulnya yang tidak layak, kalau kita mau tegasin bisa 100-an mobil, tapi masalahnya sampai 9 tahun sejarah busway jumlahnya hanya 579 unit, yang benar-benar bagus tinggal 460-an saja, kalau kita mau tegaskan lagi jumlahnya bisa 300-an. Bayangkan harusnya 1.300 unit, tapi kita hanya punya 579," kata Ahok.

Lebih lanjut, Ahok mengatakan Pemprov DKI Jakarta tidak akan melakukan pemanggilan terhadap operator "nakal" meskipun mereka diduga tidak membayar gaji awak Bus Transjakarta selama dua bulan.

"Inikan persoalan utama seperti tukang sampah yang di outsourcing. Perusahaan kontrak dengan kita pakai UMP, tapi begitu turun ke bawah dipotong, makanya kita mendorong kalau perusahaannya terus nakal seperti itu kami terpaksa mengambil alih sebab kami bukan pengusaha, kami punya BUMD juga kan, kami punya uang punya kekuasaan, kalau Anda tidak mau lakukan yang lebih baik kami akan ambil alih. Karena kita tidak bisa mentolerir kepentingan umum disandera," kata Ahok.

Ahok mengatakan, kalau ada ketidakpuasan seharusnya awak Bus Transjakarta bisa menyampaikannya lewat diskusi alih-alih mengganggu kepentingan publik.

"Karena kita tidak bisa mentolerir kepentingan umum disandera dengan situasi Anda tidak puas. Anda bisa duduk ngomong kan untuk nunjukin ada operator yang tidak beres. Nanti kalau bus datang silahkan loncat saja kerja sama kita," kata Ahok.

Sementara itu, terkait mogoknya Bus Transjakarta koridor 5 dan 7, Kepala UPT Bus Transjakarta, Pargaulan Butar Butar mengatakan aksi tersebut dilakukan karena ada masalah internal di perusahaan, PT Lorena, selaku operator di koridor tersebut.

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013