Beliau telah memberi pelajaran besar dan berharga bagi kita semua"
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj menyatakan Nelson Mandela tak cukup hanya dikenang, tetapi harus diteladani.

"Beliau telah memberi pelajaran besar dan berharga bagi kita semua," kata Said Aqil di Jakarta, Jumat.

Menurut Said Aqil, sikap yang patut diteladani dari Nelson Mandela di antaranya adalah jiwa besar tokoh yang sempat dipenjara hampir 27 tahun oleh penguasa minoritas di Afrika Selatan itu.

"Keluar penjara tidak ada dendam, tapi justru bersama-sama membangun, tidak membeda-bedakan golongan kulit putih dan kulit hitam, pribumi dan pendatang," kata Said Aqil.

Hal lain yang patut diteladani diteladani dari sosok Mandela adalah keputusannya menolak saat ditawari untuk kembali maju dalam pemilihan presiden Afrika Selatan, setelah sebelumnya menjabat posisi tersebut selama lima tahun.

"Cukup lima tahun menjabat presiden untuk bersama-sama seluruh golongan membangun dan mengembangkan Afrika Selatan. Saat ditawari maju lagi ke pemilihan, Beliau menolak. Ini luar biasa dan harus jadi teladan seluruh manusia di dunia," kata Said Aqil.

Ia mengatakan NU sebagai ormas Islam besar yang mempunyai prinsip kemanusiaan dan keadilan turut berduka cita atas meninggalnya Nelson Mandela.

"Semoga amal ibadah Nelson Mandela diterima di sisi Tuhan, dan segala dosa-dosa mendapatkan ampunan," katanya.

Nelson Mandela wafat di kediamannya di Johannesburg, Afika Selatan, dalam usia 95 tahun. Sosok yang akrab disapa Madiba tersebut mengembuskan nafas terakhir setelah sebelumnya menjalani perawatan selama tiga bulan akibat infeksi paru-paru dan tuberculosis.

Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013