Kyoto (ANTARA News) - Sebanyak 2.000 pemimpin senior agama dari seluruh dunia berkumpul Sabtu di ibukota kuno Jepang, Kyoto, kata penyelenggara. Konferensi Agama Dunia bagi Perdamaian selama empat hari direncanakan membahas tema "Menghadapi Kerusuhan dan Memajukan Keamanan Bersama", kata mereka. Para pemimpin dari agama seperti Buddha, Kristen dan Israel dijadwalkan membahas cara menyelesaikan konflik dan mengurangi kemiskinan. Agama diselewengkan oleh kaum fanatik, politisi dan media, kata penyelenggara. Mereka menyebutkan ketegangan baru-baru ini di Timur Tengah antara Israel Hizbullah di Lebanon dan kekacauan yang terus berlangsung di Irak sebagai contoh konflik yang melibatkan penyalah-gunaan agama sebagai pembenaran bagi aksi kekerasan. Peserta kegiatan itu meliputi mantan presiden Iran Mohammad Khatami, Direktur Pelaksana UNICEF Ann Veneman dan mantan perdana menteri Norwegia Kjell Magne Bondevik. Konferensi tersebut bertujuan meningkatkan dialog antar-agama. Pertemuan pertama semacam itu juga diselenggarakan di Kyoto pada 1970 dan beberapa pertemuan lain telah diadakan di seluruh dunia hampir setiap lima tahun. Pertemuan Kyoto tersebut akan menjadi pertemuan pertama sejak serangan 11 September di Amerika Serikat pada 2001 dan yang pertama di Jepang sejak pertemuan tahun 1970. Jepang telah menolak untuk mengizinkan masuk enam peserta dari Korea Utara, termasuk ketua Dewan Agama Korea Utara, dengan alasan kebijakan imigrasi ketatnya yang disahkan setelah Korea Utara menembakkan rudal ke Laut Jepang bulan lalu, demikian Kyodo.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006