Jakarta (ANTARA News) - "Saya bersyukur. Keinginan Agni menjadi Puteri Indonesia terwujud," tutur Ny. Tees T. Kusumawardhani, sesaat setelah mencium kening putri kesayangannya, Agni Pratistha Arkadewi Kuswardono (18). Ny. Tees patut bersyukur, karena putrinya pada Jumat (25/8) malam itu menjadi Putri Indonesia 2006. Bukan lagi sekadar menjadi putri pasangan keluarga Kuswardono-Kusumawardani, tetapi putrinya negeri ini, Putri Indonesia. Menurut sang bunda, Agni sejak lama mengimpikan dapat mengikuti ajang Pemilihan Putri Indonesia (PPI) yang diselenggarakan Yayasan Putri Indonesia (YPI). "Namun, tidak saya izinkan. Saya takut. Dia masih sangat muda," kata Ny. Tees, sambil menatap buah hatinya yang sedang berpose untuk wartawan. Akhirnya, Agni berhasil meraih cita-citanya menjadi Putri Indonesia 2006. Bahkan, ia sempat mempesona khalayak manakala Dewan Juri PPI mengajukan pertanyaan prinsip yang dijawabnya secara mantap, sehingga berhasil mengenakan mahkota bermata tujuh impiannya. Kala itu Dewan Juri PPI 2006, yang antara lain melibatkan mantan model dan tokoh perempuan Dewi Motik Pramono, dan praktisi hukum Todung Mulya Lubis, mengajukan pertanyaan: "Manakah yang lebih penting antara daratan dan lautan yang secara geografis melingkupi negara kita?" Lantas, Agni pun menjawabnya secara lugas, "Jika negara lain menyebut negara mereka dengan my mother land atau my father land, maka kita satu-satunya yang menyebut negara kita dengan tanah airku." Dengan kata lain, Agni yang Mahasiswi Fakultas Teknik Universitas Bina Nusantara (Binus) Jakarta --tapi, mewakili wilayah Jawa Tengah-- tersebut ingin menegaskan bahwa "daratan" dan "lautan" sama pentingnya bagi Indonesia. Beberapa saat setelah mengenakan mahkota Puteri Indonesia, Agni pun digiring panitia menemui sekaligus berwawancara dengan wartawan. Ia pun tampak tetap lugas, namun tenang menjawab semua pertanyaan pers. Hanya saja, sudut kerling matanya menyiratkan sedang mencari sesuatu yang hilang. Ternyata, dara berusia 18 tahun itu usai jumpa pers langsung berkomentar, "Mama di mana?" Rupanya, sang mamalah yang dicari Agni. Dan, Ny. Tees pun setengah berlari mendekati sang putri, kemudian mencium keningnya. "Mudah-mudahan ia bisa menjalankan tugasnya dengan baik," kata Ny. Tees. Bagi Ny. Tees sekeluarga, Agni adalah anak yang penurut dan membanggakan. Tidak ada cela untuk buah hatinya itu. "Agni anaknya ramah dan polos," ujarnya. Keramahan dan kepolosan Agni itu jualah yang membuatnya disukai teman-temannya sesama finalis Putri Indonesia 2006. "Agni itu polos sekali, tingkah lakunya tidak dibuat-buat," kata finalis asal Maluku, Theophanny Paula, yang akrab disapa dengan nama panggilan Khakha. Khaka pun salut atas kemahiran Agni menjahit baju. "Dia kan artis. Zaman sekarang, mana ada perempuan, apalagi artis yang bisa menjahit?" katanya. Sebelum mengikuti ajang Putri Indonesia 2006, Agni sudah cukup terkenal, karena menjadi aktris dan model iklan. Ia pun pernah beperan sebagai Rara dalam film Mengejar Matahari. Di film itu, Rara digambarkan sebagai sosok yang pendiam. Hal itu bertolak belakang dengan kepribadian Agni sehari-hari lantaran menurut beberapa finalis Putri Indonesia 2006, Agni adalah sosok perempuan yang lucu dan spontan. "Pokoknya kalau ada dia, bawaannya ingin tertawa," kata finalis asal Jakarta, Francine Roosenda, yang memiliki nama panggilan Frey. Senada dengan Frey, finalis asal Kalimantan Selatan, Ananda, mengatakan hal yang sama. "Agni itu lucu sekali. Sepertinya, Agni tak pernah sedih. Dia selalu riang," kata Nanda. Finalis lainnya, Maria Klaudiana, asal Nusa Tenggara Timur (NTT) berkomentar, Agni adalah sosok perempuan yang seru dan heboh. "Kalau disuruh apa saja selalu panik. Itu yang membuat dia lucu, seru dan heboh," kata dara yang bernama kecil Diana itu. Selain sifat yang menyenangkan, tentunya Agni juga cerdas dan cantik, sesuatu yang juga menjadi penilaian Dewan Juri PPI. Menurut salah seorang juri, Kusumadewi Susanto, Agni memiliki semua kriteria menjadi Putri Indonesia, yakni cerdas, cantik, dan berperilaku baik, atau 3B (Brain, Beauty, Behaviour). Sementara itu, Putri Indonesia 2005, Nadine Chandrawinata, menilai bahwa secara fisik Agni cantik. "Dia cantik," katanya. Nadine pun bertutur, cukup mengenal Agni, dan pertama kali mereka bertemu sewaktu pengambilan gambar film "Realita, Cinta dan Rock`n Roll". "Waktu itu kita ngobrol-ngobrol. Terus, Agni tanya mengenai Putri Indonesia, dan saya ajak dia ikutan mendaftar. Ternyata, dia menang," demikian Nadine. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006