Banjarbaru (ANTARA) - Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kelas B Banjarmasin dan Bandara Syamsudin Noor di Banjarbaru, Kalimantan Selatan bersinergi meningkatkan respon penanganan situasi darurat seperti operasi pencarian dan pertolongan (SAR) kecelakaan pesawat.

"Sinergi ini dituangkan dalam nota kesepahaman antara Basarnas dan PT Angkasa Pura Indonesia yang hari ini ditandatangani," kata Kepala Basarnas Banjarmasin Al Amrad di Banjarbaru, Kamis.

Dia mengungkapkan penandatanganan nota kesepahaman kali ini merupakan perpanjangan dari kerja sama yang telah ditandatangani sebelumnya pada 2021 lalu.

Diharapkan berbekal kesepakatan itu, koordinasi akan lebih mudah dilakukan apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan menyangkut masalah kecelakaan penerbangan di dalam atau di luar lingkup wilayah Bandara Syamsudin Noor.

Amrad menyatakan Basarnas merupakan garda terdepan dalam fungsi pencarian dan pertolongan, sehingga dengan adanya kerja sama ini diharapkan terus terjalin sinergi yang baik guna meningkatkan keberhasilan operasi SAR.

Baca juga: SAR Lampung Selatan setop pencarian penumpang jatuh dari KMP Reinna

Sementara General Manager Bandara Syamsudin Noor Dony Subardono mengatakan menggandeng Basarnas merupakan kewajiban dari bandara untuk memastikan jaminan keselamatan.

"Nota kesepahaman ini menjadi bukti awal kesiapan respon time Basarnas Banjarmasin bersama pihak PT Angkasa Pura I apabila terjadi peristiwa kecelakaan pesawat udara," ujarnya.

Dony pun menekankan untuk mencapai keberhasilan operasi SAR perlu dilakukan latihan rutin dan koordinasi yang bagus antar petugas bandara dan Basarnas.

Penandatanganan nota kesepahaman itu disaksikan Kepala Biro (Kabiro) Hukum dan Kerja Sama Basarnas Pusat Didi Hamzar melalui sambungan virtual.

Baca juga: Basarnas perbaharui ROV yang mampu jangkau kedalaman satu kilometer

Baca juga: Basarnas-Otoritas Bandara VI tanda tangani surat perjanjian koordinasi

Pewarta: Firman
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024