Medan (ANTARA) - Penjabat Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Hassanudin meminta seluruh elemen masyarakat agar terus mengimplementasikan Merdeka Belajar untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia khususnya di wilayah Sumut.

"Mentransformasi sebuah sistem yang sangat besar bukan tugas yang sederhana untuk mengubah perspektif tentang proses pembelajaran. Wajah baru pendidikan dan kebudayaan Indonesia sedang kita bangun bersama dengan gerakan Merdeka Belajar," ujar Hassanudin saat memimpin upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2024, di Medan, Kamis.

Menurut dia, sejak program Merdeka Belajar diterapkan, pendidikan Indonesia menunjukkan perubahan yang baik karena masyarakat banyak merasakan manfaatnya.

Baca juga: Wali Kota Palu: Hardiknas momentum penguatan Merdeka Belajar

"Kami sudah mendengar anak-anak Indonesia berani bermimpi, karena mereka merasa merdeka saat belajar di kelas. Selain itu, guru-guru berani mencoba hal-hal baru, karena mereka mendapatkan kepercayaan untuk mengenal dan menilai murid-muridnya," kata dia.

Untuk itu, pihaknya mengajak semua pemangku kebijakan terkait untuk terus meningkatkan pendidikan di Sumut sehingga kesejahteraan masyarakat dapat diwujudkan.

“Ombak kencang dan karang tinggi sudah kita lewati bersama. Kini, kita sudah mulai merasakan perubahan terjadi di sekitar kita, digerakkan bersama-sama dengan langkah yang serempak dan serentak," ujar dia.

Dalam meningkatkan pendidikan di Sumut, kata Hassanudin, pihaknya berkomitmen untuk mengalokasikan anggaran pendidikan sebanyak 20 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sumut.

Baca juga: Khofifah ajak maksimalkan Merdeka Belajar pada Hardiknas 2024

“Harapan kita, pendidikan lebih baik, semua sektor kita tinjau," kata dia.

Pada kesempatan itu, Hassanudin juga menyampaikan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sumut mengalami peningkatan setiap tahun.

Pada tahun 2021, IPM Sumut pada angka 73,84, tahun 2022 meningkat menjadi 74,51, dan tahun 2023 kembali meningkat menjadi 75,13. Angka tersebut juga berada di atas angka nasional yaitu 74,39.

Dia menjelaskan IPM merupakan ukuran kualitas hidup manusia di satu daerah. IPM mencakup empat indikator yakni harapan lama sekolah, rata-rata lama sekolah, umur harapan hidup, dan pengeluaran riil per kapita.

Baca juga: Bupati Sidrap ajak tenaga didik terus wujudkan Merdeka Belajar

“Secara nasional kita cukup baik, ini dalam rangka menyongsong Indonesia emas 2045," ujarnya.

Pewarta: Anggi Luthfi Panggabean
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024