Nairobi (ANTARA) - Para korban banjir di salah satu permukiman liar terbesar di Nairobi, ibu kota Kenya, pada Selasa (30/4) menerima bantuan esensial dari China Road and Bridge Corporation (CRBC), kontraktor proyek-proyek infrastruktur besar di negara Afrika Timur tersebut.

Upacara penyerahan bantuan itu diadakan di Sekolah MCEDO-Beijing, yang terletak di jantung daerah kumuh Mathare dan dibangun dengan sponsor dari perusahaan-perusahaan China. Para eksekutif CRBC, guru, murid, dan orang tua murid menghadiri acara tersebut.
 
Orang-orang mengirimkan barang donasi di MCEDO-Beijing School di Mathare, Nairobi, Kenya, 30 April 2024. (ANTARA/Xinhua) 


Bantuan yang diberikan kepada para korban banjir berupa 2.500 karung tepung jagung, 1.000 selimut, 2.500 botol air, 2.500 kantong gula, dan 2.500 botol minyak goreng. Kenya sedang berjuang menghadapi bencana hujan lebat dan banjir besar yang telah merenggut lebih dari 170 jiwa, membuat lebih dari 150.000 orang kehilangan tempat tinggal, dan menghancurkan infrastruktur penting, termasuk jalan, jembatan, sekolah, dan rumah.

Di daerah kumuh Mathare, salah satu titik banjir di Nairobi, rumah-rumah di sepanjang tepi sungai tersapu oleh banjir, membuat keluarga-keluarga kehilangan tempat tinggal dan mengganggu mata pencaharian mereka.

Wakil Manajer Umum Kantor Pusat CRBC Kenya Liu Chenghui mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan China di Kenya telah mengulurkan tangan membantu para korban banjir yang terjadi di negara tersebut.

"Kami berharap donasi ini dapat meringankan penderitaan yang diakibatkan oleh banjir dan mendorong lebih banyak perusahaan China di Kenya untuk bergabung dalam upaya bantuan bencana," kata Liu Chenghui.
 
Orang-orang di area terdampak banjir di Mathare, Nairobi, Kenya, 30 April 2024. (ANTARA/Xinhua)   
 
   Donasi dari China Road and Bridge Corporation (CRBC) di MCEDO-Beijing School di Mathare, Nairobi, Kenya. (ANTARA/Xinhua)


Kenya sedang berjuang menghadapi bencana hujan lebat dan banjir besar yang telah merenggut lebih dari 170 jiwa, membuat lebih dari 150.000 orang kehilangan tempat tinggal, dan menghancurkan infrastruktur penting, termasuk jalan, jembatan, sekolah, dan rumah. Di daerah kumuh Mathare, salah satu titik banjir di Nairobi, rumah-rumah di sepanjang tepi sungai tersapu oleh banjir, membuat keluarga-keluarga kehilangan tempat tinggal dan mengganggu mata pencaharian mereka.   

Direktur Sekolah MCEDO-Beijing Benedict Kiage mengatakan bahwa para murid termasuk di antara korban banjir karena rumah keluarga mereka hancur, dan mereka kehilangan seragam serta materi pembelajaran akibat banjir. Dia berterima kasih kepada perusahaan-perusahaan China yang telah menyumbangkan barang-barang yang dapat menyelamatkan nyawa.

Fred Ochieng, orang tua dari seorang murid kelas empat SD, mengatakan bahwa dia berterima kasih kepada perusahaan-perusahaan China yang telah menyumbangkan barang-barang penting untuk membantunya membangun kembali kehidupannya.

Penerjemah: Xinhua
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2024