Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah saksi mata mengungkapkan sebuah truk pengangkut 24 kiloliter bensin pertamax memaksa masuk jalan padahal pintu lintasan kereta api dekat kawasan Perumahan Bintaro Permai, Jakarta Selatan, itu telah ditutup karena satu kereta commuter  jurusan Serpong - Tanah Abang akan lewat.

"Pintu perlintasan kereta sudah tertutup, tapi truk itu memaksa masuk, akhirnya truk itu tertabrak dan terseret kereta hingga sepanjang 20 meter," kata Reza (24 tahun), warga sekitar situs kecelakaan, yang menjadi saksi mata kecelakaan maut kereta api itu kepada ANTARA News, Senin.

Sekitar sepuluh menit kemudian Reza mendengar suara ledakan yang kemudian diketahui dari truk pengangkut BBM tersebut.

Truk terlibat tabrakan dengan commuter line itu diketahui milik PT Pertamina, namun Pertamina enggan berkomentar lebih jauh mengenai truk yang meledak dan di antaranya hampir melalap satu sisi dari gerbong depan commuter yang mengalami kecelakaan itu.

"Saat ini kami fokus kepada korban kecelakaan.  Kami sudah mengirimkan paramedis ke tiga rumah sakit.  Mengenai kerugian yang kami derita dan sopir truk apakah ugal-ugalan atau menyalahi SOP, kami serahkan kepada polisi," kata Krisanti, Humas PT Pertamina yang bersama Dirut Pertamina Karen Agustiwan meninjau lokasi kecelakaan.

Sementara itu Karen sendiri enggan berkomentar banyak mengenai kecelakaan ini.

Dari pengamatan ANTARA News, Karen dan para pejabat Pertamina lainnya sempat meninjau keadaan gerbong khusus wanita dari kereta commuter kecelakaan, untuk kemudian meninggalkan lokasi dan kabarnya menuju RS Pertamina di Jakarta Selatan. 

Dia mengaku belum dilapori soal kronologi kecelakaan dengan hanya mengatakan, "ini bukan saatnya (menyampaikan kronologi)."

Pewarta: Deny Yuliansari
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013