“Saya sangat gembira dan menantikan momen yang benar-benar bersejarah ini ketika edisi pertama BCL Asia dimulai di Dubai. Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Asosiasi Bola Basket UEA yang telah mendukung dan memfasilitasi proses penyelenggaraan edisi perdana di Dubai," kata Direktur Eksekutif FIBA Asia Hagop Khajirian, demikian dilansir dari keterangan resmi FIBA yang didapat di Jakarta, Jumat.
“Kompetisi antarklub di Asia ini memiliki sejarah dan tradisi yang kaya, namun edisi tahun ini istimewa karena menandai debut Liga Champions Bola Basket Asia yang berganti nama. Secara strategis, ini merupakan langkah penting menuju pemenuhan tujuan FIBA dalam membentuk lanskap kompetisi internasional, kompetisi klub,” tambahnya.
Ini akan menjadi ketiga kalinya UEA menjadi tuan rumah kompetisi klub bergengsi Asia (sebelumnya disebut FIBA Asia Champions Cup) dan kedua kalinya di Dubai.
Baca juga: Perbasi apresiasi Pelita Jaya lolos babak utama BCL Asia 2024
Pertama kali (2001) kompetisi ini dimainkan di UEA, klub Arab Saudi Ittihad keluar sebagai pemenang. Acara tersebut kembali ke UEA tiga tahun kemudian pada tahun 2004, di mana Sagesse SC mengalahkan Al Wahda di partai final untuk merengkuh juara.
Edisi BCL Asia akan menampilkan 8 klub juara dari 8 negara Asia. Klub Indonesia Pelita Jaya Basketball dan klub Malaysia NS Matrix Deers yang merupakan dua dari delapan tim ini, telah mengamankan tempat mereka melalui Kualifikasi BCL Asia yang baru saja berakhir di Jakarta pekan lalu.
Dua tempat tambahan akan diamankan oleh finalis Final 8 Liga Super Asia Barat FIBA (WASL).
BCL Asia akan menjadi jalur bagi klub-klub Asia untuk lolos ke FIBA Intercontinental Cup yang merupakan kompetisi klub utama FIBA.
Baca juga: Pelita kalahkan Prawira 88-67 untuk segel babak utama BCL Asia
Pewarta: Zaro Ezza Syachniar
Editor: Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024
