Washington (ANTARA News) - AS dengan kuat mendukung lembaga demokrasi dan proses demokrasi di Thailand, sekutu dan teman lama, kata Departemen Luar Negeri di dalam satu pernyataan, Senin (9/12).

Pernyataan tersebut dikeluarkan setelah Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra mengumumkan pembubaran Majelis Rendah Parlemen di negeri itu dan menyerukan pemilihan umum dini guna berusaha meredam krisis politik yang mendalam di negeri tersebut.

"Perdana Menteri Yingluck telah menyerukan pemilihan umum sebagai cara bergerak maju di tengah demonstrasi dan ketegangan politik yang berlangsung," kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Jen Psaki di dalam satu pernyataan, sebagaimana dilaporkan Xinhua.

Sejak kerusuhan terakhir di Thailand meletus pada November, bentrokan antara pendukung pemerintah dan pemrotes anti-pemerintah telah berubah jadi kerusuhan. Tiga orang tewas dan 127 orang lagi cedera dalam satu bentrokan di Ramkhamhaeng University di Bangkok, Ibu Kota Thailand, pada 2 Desember.

"Kami mendorong semua pihak yang terlibat agar menyelesaikan perbedaan politik mereka secara damai dan demokratis dengan cara yang mencerminkan keinginan rakyat Thailand dan memperkuat peraturan hukum," kata Psaki.

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013