Bantul (ANTARA) - Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian Republik Indonesia menyebut bahwa keberadaan industri kecil menengah (IKM) menjadi kekuatan penting bagi pertumbuhan industri manufaktur di Indonesia.

"IKM menjadi kekuatan penting bagi pertumbuhan industri manufaktur di Indonesia. Menurut data BPS tahun 2021, tercatat lebih dari 4,2 juta unit usaha merupakan IKM," kata Dirjen IKMA Kemenperin Reni Yanita dalam sambutan melalui video pada perayaan HUT Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) ke-44 di UMKM Wiroto Craft Bantul, Yogyakarta, Sabtu.

Menurut dia, oleh karena itu, angka tersebut terus didorong dengan melakukan pembangunan dan pemberdayaan IKM di antaranya dengan kolaborasi pembinaan yang diharapkan dapat berjalan sinergis, efektif, berkelanjutan serta holistik.

Dia mengatakan, hal tersebut bisa diwujudkan dari kontribusi seluruh pihak terkait, baik itu pemerintah pusat dan daerah, pelaku industri, asosiasi, perguruan tinggi dan masyarakat.

"Dan apa yang dan sedang dilakukan dengan telah menjalin kolaborasi dengan Kementerian Perindustrian ini patut diapresiasi. Pencapaian 44 tahun adalah wujud keberpihakan pada kemajuan IKM di Tanah Air," katanya.

Sementara itu, Ketua Pembina YDBA Gita Tiffani Boer mengatakan, 44 tahun bukanlah waktu singkat dalam menjalankan pembinaan UMKM. Berbagai tantangan yang awalnya muncul, perlahan dapat diatasi berkat kolaborasi dengan berbagai pihak, sehingga dapat berkontribusi bagi perkembangan UMKM.

Pihaknya juga mengatakan, mengenai dampak positif dari kolaborasi yang telah dilakukan bersama para stakeholder dalam melakukan pemberdayaan dan pembinaan UMKM.

"Melalui kolaborasi yang terjalin, terdapat nilai transaksi pemasaran sebagai dampak dari program tersebut, yaitu sebesar Rp74,63 miliar pada 2023, meningkat 195 persen dari tahun sebelumnya dengan melibatkan sebanyak 180 UMKM," katanya.

Pencapaian tersebut, kata dia, tentu juga didukung semangat dan komitmen para pelaku UMKM dalam mengikuti setiap program pembinaan yang diselenggarakan.

Hingga Desember 2023, YDBA telah memberikan pembinaan kepada 13.082 UMKM di bidang manufaktur, bengkel, kerajinan dan kuliner serta pertanian. Selain itu, secara tidak langsung juga telah menciptakan 74.146 lapangan pekerjaan melalui UMKM yang difasilitasinya.

Baca juga: Menperin: PMI manufaktur Indonesia ekspansif 32 bulan beruntun
Baca juga: Ekonom: Ada lonjakan investasi manufaktur pada satu dekade terakhir
Baca juga: LPEM UI: Perlu kejelasan insentif guna tingkatkan industri manufaktur

 

Pewarta: Hery Sidik
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024