Meskipun kondisinya membaik, pasien belum bisa ditemui
Jakarta (ANTARA News) - Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) menyatakan Chosimin dan Mujiono, sopir dan kernet mobil tangki Pertamina yang terlibat kecelakaan dengan kereta rel listrik (KRL) di kawasan Bintaro, belum bisa ditemui termasuk oleh penyidik.

"Meskipun kondisinya membaik, pasien belum bisa ditemui. Mungkin baru minggu depan bisa dimintai keterangan," kata spesialis bedah plastik RSPP dr Poengky Dwi di Jakarta, Selasa.

Semula ada lima orang korban kecelakaan antara KRL dengan mobil tangki Pertamina yang terjadi pada Senin (9/12) yang dilarikan ke RSPP. Mereka sempat ditangani di Instalasi Gawat Darurat (IGD).

Setelah ditangani di IGD, Chosimin dan Mujiono dipindahkan ke ruang isolasi untuk perawatan lebih jauh. Sedangkan korban bernama Iska, dipindahkan ke ruang rawat inap di lantai empat rumah sakit tersebut.

Dua korban lainnya, Slamet dan Anieke Yolanda, diperbolehkan pulang setelah dirawat di IGD.

Selain itu, RSPP juga mendapat tambahan empat pasien yang dipindahkan dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati atas permintaan PT Kereta Api Indonesia.

Hingga berita ini dilaporkan, sudah ada tujuh korban yang meninggal dunia, yaitu Darmah Prasetyo (25) (masinis), Agus Suroto (24) (asisten masinis), Sopyan Hadi (20), Elrisa Maghfirah (16), Rosa Elizabeth (73), Bety Ariani (56) dan Natali (23).

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013