Menurut analisa para pakar internasional, walaupun kita belum tahu apa penyakit pandemi mendatang tapi diperkirakan berhubungan dengan penularan melalui binatang (zoonosis) dan menular juga melalui udara
Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK-UI) Profesor Tjandra Yoga Aditama mengatakan konsep Platform Pertahanan Infeksi Lintas Udara (Airborne Infections Defense Platform/AIDP) menjaga ketahanan kesehatan global dari risiko penyakit menular via udara atau airborne infection.

"Menurut analisa para pakar internasional, walaupun kita belum tahu apa penyakit pandemi mendatang tapi diperkirakan berhubungan dengan penularan melalui binatang (zoonosis) dan menular juga melalui udara, atau airborne infection," kata Tjandra Yoga Aditama melalui pesan singkat di Jakarta, Sabtu.

Baca juga: Ahli: TPT penting guna kurangi risiko TB laten menjadi aktif

Ia mengatakan, pengendalian penularan penyakit melalui udara sangat diperlukan untuk menjaga ketahanan kesehatan nasional dan dunia, sehingga dikenal konsep AIDP sebagai upaya menjaga ketahanan kesehatan melalui pengendalian penularan penyakit melalui udara.

Dalam pendekatannya, kata Tjandra, AIDP memulai program pengendalian tuberkulosis (TB) dan juga kesiapan menghadapi kemungkinan pandemi di masa depan.

"TB dipilih karena setidaknya tiga alasan. Pertama, tentu karena TB adalah juga penyakit yang ditularkan melalui batuk ke udara, jadi airborne infection juga," katanya.

Berikutnya, kata Tjandra, program TB sudah lama sekali berjalan di berbagai negara, dan punya infrastruktur serta pengalaman panjang yang diharapkan akan sangat berguna bagi kesiapan menghapi pandemi di masa depan.

Tjandra yang juga pakar pulmonologi dan respirasi itu mengatakan ada berbagai teknologi baru di bidang tuberkulosis berupa pemeriksaan molekuler, radiologi artificial intelegence dan sebagainya, yang dapat digunakan untuk kesiapan menghadapi pandemi yang akan datang.

Baca juga: Temuan kasus TBC anak di Indonesia meningkat sejak tiga tahun terakhir

"Secara global, maka konsep AIDP di dunia diharapkan akan memperkuat komitmen politik serta kerja sama kolaborasi antarbangsa untuk memperkuat penggunaan pelayanan program pengendalian TB untuk melakukan deteksi, pengobatan dan pencegahan berbagai penyakit yang ditularkan melalui udara," katanya.

Dikatakan Tjandra komitmen tersebut penting, khususnya bagi negara-negara dengan beban TB yang tinggi, termasuk Indonesia dan beberapa negara ASEAN.

"Pada 3 Mei 2024, saya memimpin rombongan mengunjungi Dinas Kesehatan Kabupaten Serang dalam rangkaian kegiatan AIDP di bawah Stop TB Partnership Indonesia melakukan uji coba kuesioner, yang kelak akan digunakan di seluruh negara ASEAN," ujarnya.

Tjandra mengatakan kegiatan AIDP akan dilakukan di negara-negara ASEAN menuju pengendalian penyakit yang ditularkan melalui udara di ASEAN dan bahkan juga di dunia.

Baca juga: Dinkes Lebak: 18 warga Badui jalani pengobatan TBC selama enam bulan

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024