Paling siap

Perjalanan sempurna yang menumbuhkan harapan bahwa bulu tangkis Indonesia bisa mempertahankan tradisi emas Olimpiade, diperlihatkan Jonatan Christie yang berada dua tangga di bawah Viktor Axelsen dan Shi Yu Qi dalam daftar peringkat tunggal putra BWF.

Pebulu tangkis yang 17 Maret lalu mengakhiri dahaga gelar juara tunggal putra All England yang dirasakan Indonesia selama 30 tahun itu, memenangkan enam pertandingannya dalam Piala Thomas 2024.

Pertama, dia mengalahkan Nadeem Dalvi dari Inggris, kemudian Saran Jamsri dari Thailand, lalu Lakshya Sen dari India, ketiganya dalam pertandingan fase grup.

Dalam perempatfinal, dia menaklukkan Cho Geonyeop dari Korea Selatan dalam pertandingan tiga gim, untuk meretas pertemuan dengan Wang Tzu Wei dari China Taipei yang dia kalahkan dalam dua gim.
 
Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Jonatan Christie (kanan) terjatuh saat melawan pebulu tangkis China Li Shi Feng dalam final Piala Thomas 2024 di Chengdu Hi Tech Zone Sports Center Gymnasium, Chengdu, China, Minggu (5/5/2024). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/nym. (ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA)

Dia kemudian ditantang Li Shi Feng dalam final, yang merupakan lawan berperingkat tertinggi yang dia hadapi selama Piala Thomas 2024, dan sudah pernah dia kalahkan dalam final Piala Thomas 2020.

Jonatan kembali sukses melewati hadangan Li, kendati Indonesia sudah tertinggal 0-2 dan fakta Li didukung penuh oleh penonton tuan rumah yang hampir selalu sukses membakar semangat pemain-pemain China untuk mengalahkan lawan-lawannya.

Penampilan Jonatan dalam final ini sungguh sinar terang di balik kegagalan merengkuh Piala Thomas. Bukan saja karena kemampuan teknik, pertahanan yang solid, kecermatan dalam membaca permainan, dan kelengkapan pukulan, tetapi juga karena kepercayaan diri yang membuatnya bagai karang yang sulit ditembus lawan.

Baca juga: Jonatan muluskan langkah Indonesia ke final Piala Thomas 2024
Baca juga: Meski menang, Jonatan sayangkan interupsi wasit pada gim ketiga

Selanjutnya: Jonatan selalu tampil

Copyright © ANTARA 2024