New York (ANTARA News) - Juara Gran Slam delapan kali, Andre Agassi, akan menutup karir tenisnya yang gemilang selama dua dekade di AS Terbuka, tempat ketika pada usia 16 tahun dia memulai debutnya di ajang gran slam. "Saya sangat menanti pekan ini," kata Agassi. "Hari-hari saya ada yang menyenangkan dan ada yang tidak terlalu menyenangkan. Saya harap dapat keluar dengan perasaan kagum." Agassi masuk pertama kali di turnamen tenis AS Terbuka sebagai anak muda berusia 16 tahun. Petenis yang dinilai kurang ajar itu tidak takut mengemukakan pikirannya dan dia keluar sebagai satu dari beberapa pemain tenis yang paling dinamis dan populer. "Andre pernah menjadi orang yang mudah tersinggung," kata pensiunan petenis legendaris Amerika, John McEnroe. "Kemudian dia mendedikasikan dirinya untuk olahraga dan dia menjadi duta yang luar biasa." Agassi telah mendapat bermacam hasil dalam musim kompetisi ini kendati dia hanya tampil di beberapa kejuaraan. Masalah punggung dan pinggul telah mengurangi jadwalnya dan dia hanya memenangkan delapan dari 15 pertandingan. "Hal itu sangat menyedihkan," kata Agassi dalam pernyataannya. "Saya telah mempersiapkan diri saya sebaik-baiknya untuk emosi ini pada musim panas dan sepanjang tahun." "Dalam hal ini saya yakin saya meremehkan segala yang akan saya rasa dan alami." Satu hal bagi petenis berusia 36 tahun itu adalah dia mampu bangkit kembali saat karirnya terpuruk. Setelah meraih ranking satu dunia pada 1995, dua tahun kemudian Agassi terjatuh ke posisi 141 dunia dan 1999 dia kembali bangkit meraih posisi pertama dunia. "Dunia olahraga akan sangat kehilangan dia, kehilangan besar bagi dunia olahraga," kata presiden tur ATP Etienne de Villiers. "Andre memiliki pemikiran yang hebat. Dia adalah pria yang sangat pandai. Dia pandai bicara. Dia memiliki karisma. Sama halnya ketika NBA kehilangan Michael Jordan. Anda tidak dapat menggantikan orang seperti dia." Agassi, salah satu dari hanya lima petenis yang memenangkan empat pertandingan besar, berencana memanfaatkan momen ini ketika dia memulai pertandingan AS Terbuka melawan pemain Rumania Andrei Pavel di Stadion Utama Ashe pada Senin malam. "Ini adalah turnamen untuk membuktikan kemampun diri saya sendiri selama beberapa tahun," kata Agassi yang di babak kedua kemungkinan akan bertemu unggulan kedelapan Marcos Baghdatis. "Saat pertama tampil di sini, banyak orang yang tidak percaya akan kemampuan saya, tapi kemudian saya terus berkembang dan saya mencintai tempat ini lebih dari tempat apapun di dunia. Saya mengharapkan bisa kembali menjuarai turnamen ini," katanya. Juara AS Terbuka dua kali itu pada 24 Juni mengumumkan bahwa dia akan pensiun setelah turnamen di Amerika Serikat itu. Rekan satu timnya dalam Davis Cup, Peter Sampras, juga menutup karirnya pada AS Terbuka 2002. Tetapi Sampras menunggu sampai setahun setelah dia berhenti bermain sebelum dia membuat pengumuman pensiun secara resmi. AS Terbuka adalah turnamen besar pertama bagi Agassi. Gelar juara gran slam itu pertama kali direbutnya pada 1994 saat dia tidak diunggulkan, dan lima tahun kemudian dia kembali meraih gelar juara di event tersebut. Kemenangan tahun 1994 itu menjadikan Agassi sebagai petenis kelima dalam sejarah yang memenangkan empat turnamen gran slam selama karirnya. Tetapi permainannya terus memburuk dan saat ini Agassi berada pada ranking ke-37 dunia, ranking terendah dalam delapan tahun terakhir. Dalam pertandingan terakhirnya sebelum ke New York, dia ditundukkan petenis Italia Andrea Stoppini, ranking ke-264 dunia. "Saya tidak butuh simpati ketika sampai pada saat betapa sulitnya harus pensiun," kata Agassi. "Saya hanya tidak pernah melakukan ini sebelumnya."(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006