New York (ANTARA News) - Kurs euro menguat lagi terhadap dolar pada Rabu (Kamis pagi WIB), untuk sesi keempat berturut-turut, meskipun kesepakatan anggaran AS memberi Federal Reserve lebih banyak alasan untuk memotong stimulusnya.

Pada pukul 22.00 GMT (Kamis pukul 05.00 WIB), euro diperdagangkan di 1,3785 dolar, dibandingkan dengan 1,3760 dolar pada Selasa sore, lapor AFP.

Dolar jatuh menjadi 102,40 yen dari 102,81 yen, sementara euro jatuh menjadi 141,19 yen dari 141,48 yen.

Pada Selasa sore, negosiator Demokrat dan Republik menyepakati rencana anggaran dua tahun, mengurangi pemotongan anggaran yang dijadwalkan yang akan memukul pertumbuhan dan menghindari penutupan kegiatan (shutdown) pemerintah lain seperti yang terlihat pada Oktober.

Para analis mengatakan itu positif untuk pertumbuhan, memberikan Fed -- yang telah menyatakan keprihatinan atas terulang kebijakan yang menyerempet bahaya Washington -- sedikit alasan untuk mempertahankan program pembelian aset 85 miliar dolar AS per bulan.

Jika Kongres meratifikasi kesepakatan itu, kepala ekonom AS S&P Beth Ann Bovino mengatakan, "kita akan mengharapkan ekonomi AS tumbuh lebih cepat pada 2014."

"Kesepakatan tentatif juga mendukung ekspektasi kami bahwa Federal Reserve mungkin mulai mengurangi pembelian obligasi bulan ini."

Imbal hasil obligasi AS melonjak setelah kesepakatan itu, obligasi pemerintah AS berjangka 10-tahun naik menjadi 2,84 persen dari 2,80 persen.

Tetapi preferensi untuk risiko lebih besar mempertahankan pemain di euro, di tengah harapan zona euro berbalik setelah Italia menarik diri dari resesi dua tahun dan Perdana Menteri Enrico Letta memenangkan mosi tidak percaya parlemen.

Pound Inggris merosot setelah kenaikan kuat baru-baru ini terhadap dolar, jatuh menjadi 1,6374 dolar dari 1,6442 dolar. Dolar jatuh menjadi 0,8863 franc Swiss dari 0,8871 franc.


Penerjemah: Apep Suhendar

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013