Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 16 rektor perguruan tinggi negeri dari Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) baru-baru ini mengunjungi kawasan industri QMB yang terletak di Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) dalam rangka membahas pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia di bidang ilmu metalurgi, ilmu material canggih, serta kerja sama China-Indonesia di bidang industri terkait.

Pada Jumat (3/5), perwakilan dari MRPTNI melakukan kunjungan ke lini pengolahan nikel canggih HPAL (High Pressure Acid Leaching) milik PT. QMB New Energy Materials yang merupakan usaha patungan yang sebagian besar dipegang oleh raksasa energi dan material China GEM.

Mereka juga mengunjungi sebuah museum industri nikel serta pusat penelitian hidro-metalurgi untuk nikel di QMB serta meninjau perkembangan teknik pertambangan dan ilmu material yang sudah diterapkan di bidang industri.

Menurut Ketua MRPTNI Prof. Ganefri, Ph.D, investasi dari GEM ini merupakan salah satu teladan dalam kerja sama antara Indonesia dan China yang tidak hanya mendorong ekonomi setempat, tetapi juga menyuntikkan vitalitas ke bidang pendidikan dan studi ilmu pengetahuan.

"MRPTNI siap memperdalam kerja sama dengan QMB dan melakukan magang serta kerja sama industri, mendorong kerja sama di bidang ilmu pengetahuan dan kebudayaan antara Indonesia dan China," ujar Ganefri.

Selain itu, sebuah seminar pertukaran antara MRPTNI dan GEM&QMB tentang industri nikel digelar pada Sabtu (4/5).
 
Sejumlah perwakilan Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) dan pihak PT QMB New Energy Materials  berfoto bersama di kawasan industri QMB yang terletak di Indonesia Morowali Industrial Park di Provinsi Sulawesi Tengah, pada 4 Mei 2024. (Xinhua)   

Ketua MRPTNI Prof. Ganefri, Ph.D. menyatakan terima kasihnya kepada pihak GEM yang telah mengembangkan investasinya di bidang teknologi canggih untuk pertambangan dan material di Indonesia serta selalu menyebarluaskan ilmu pengetahuan terkait kepada masyarakat setempat.

Sementara itu, Ketua Dewan GEM Prof. Xu Kaihua menyatakan terima kasihnya atas kedatangan para rektor MRPTNI dan mengatakan bahwa kunjungan kali ini membuat pihaknya lebih bertekad dan memiliki kepercayaan diri untuk terus berkembang di Indonesia.

Xu menguraikan bahwa industri nikel Indonesia memiliki prospek yang menjanjikan, dan perusahaannya ingin bergandengan tangan dengan pihak Indonesia dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan perindustrian energi baru.

Salah satu rencana kerja sama itu adalah sebuah laboratorium gabungan GEM dan Institusi Teknologi Bandung. Selain itu, sejumlah rencana kerja sama, termasuk penerimaan talenta pelajar Indonesia di jurusan industri metalurgi dan material baru di perguruan tinggi terkemuka China, juga diumumkan.
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024