Termasuk di dalamnya adalah pedagang bisa mendapat pembiayaan dari perbankan dari kredit usaha rakyat (KUR)
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan Pasar Rakyat Biak Numfor tidak boleh kalah dari pasar-pasar modern karena pasar rakyat ini sudah mulai menjajakan aneka produk kebutuhan yang lebih lengkap.

Teten meresmikan Pasar Rakyat Biak Numfor di Kelurahan Fandoi, Biak Numfor, Papua, Selasa. Pasar yang direvitalisasi oleh Pemda Biak Numfor dengan dana bantuan dari Kementerian Koperasi dan UKM ini diharapkan bisa menjadi wadah aktivitas ekonomi masyarakat setempat.

Tak hanya menjadikan pasar agar tertata rapi dan bersih, revitalisasi ini juga dinilai sebagai langkah awal untuk menciptakan revitalisasi ekonomi. Dengan pasar yang lebih kondusif, Teten optimistis para pedagang akan mendapatkan lebih banyak pelanggan dan meningkatkan pendapatan mereka.

"Termasuk di dalamnya adalah pedagang bisa mendapat pembiayaan dari perbankan dari kredit usaha rakyat (KUR)," ujarnya, dikutip dari siaran pers di Jakarta, Selasa.

Teten mengatakan koperasi pasar sebagai pengelola harus menjadi pengelola yang baik, dengan terus melengkapi ekosistem yang ada dan dibutuhkan.

"Sarana penunjang harus disiapkan. Misalnya, ada ruang penyimpanan dengan pendingin bagi pedagang ikan agar ikannya segar terus. Ini satu contoh yang perlu dikelola koperasi," kata Teten.

Namun, Menkop UKM mengakui bahwa sarana dan prasarana di pasar rakyat ini belum maksimal. Ia berharap revitalisasi ini dapat diteruskan oleh pemda setempat menggunakan dana APBD.

Ketua Koperasi Rum Kadaum Andey Biak Mama Marice Rumpaisun menjelaskan bahwa Pemkab Biak Numfor memberikan kesempatan koperasinya, yang sudah berdiri sejak 2020, untuk menjadi pengelola pasar kuliner ini.

Luas areal Pasar Rakyat Biak Numfor adalah 1.000 meter persegi, terdiri atas enam ruko, dua los besar, dan jumlah petak 48 unit.

Para pedagang di Pasar Rakyat Biak terbagi menjadi dua, yakni pedagang produk mentah seperti sayur-sayuran dan kebutuhan sehari-hari, dan produk olahan seperti abon ikan tuna, aneka cemilan (kripik), sambal khas Biak.

"Saat ini, tercatat ada 54 anggota koperasi dari kalangan mama-mama orang asli Papua yang berdagang produk asli dan khas Papua, khususnya Biak," ucap Mama Rumpaisun.

Baca juga: Menkop UKM Teten Masduki resmikan pasar rakyat di Kabupaten Biak
Baca juga: Menkop UKM: Jangan sampai warung kelontong terpinggirkan
Baca juga: Menkop UKM: Tak ada aturan yang batasi jam operasional warung Madura


Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024