Palangka Raya (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran menyatakan saat ini rasio elektrifikasi atau pemasangan tenaga listrik oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) mencapai 93,38 persen.

Mengacu rasio elektrifikasi itu, dari total 811.845 rumah tangga, hanya sekitar 53.840 rumah tangga yang belum terlistriki PLN, kata Sugianto dalam keterangan yang diterima di Palangka Raya, Rabu.

Baca juga: PLN menghadirkan listrik 24 jam di wilayah pesisir Kalteng

"Ditargetkan seluruh desa di Kalimantan Tengah 100 persen teraliri listrik di tahun 2026," ujarnya.

Hingga Desember 2023, rasio desa berlistrik di provinsi setempat sebesar 74,86 persen, sebanyak 395 desa belum berlistrik PLN dari 1.571 desa dan kelurahan.

"Pemprov terus berupaya maksimal meningkatkan jangkauan layanan listrik kepada masyarakat, melalui sinergi bersama PLN dan lainnya," jelasnya.

Ia menyampaikan program dalam mempercepat pembangunan kelistrikan di Kalteng, di antaranya melalui pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).

Pada 2024, PLTS di Kalteng siap didistribusikan untuk 33.923 rumah tangga di 217 kelurahan/desa yang tersebar di 53 kecamatan. Terbanyak di Murung Raya yang mencakup 6 kecamatan.

Baca juga: Dinas ESDM Kalteng: 5.500 rumah tangga jadi sasaran BPPL pada 2024

Baca juga: Pemerintah targetkan 2024 seluruh desa di Kalteng teraliri listrik


Untuk wilayah Lamandau, Barito Selatan, Kapuas, Seruyan, dan Katingan masing-masing sebanyak 5 kecamatan. Sementara di Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, Gunung Mas, Barito Utara dan Pulang Pisau masing-masing 4 kecamatan, serta Barito Timur dan Sukamara masing-masing 1 kecamatan.

Pada 2024, juga dilakukan penyebaran Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS) di Kalteng sebanyak 830 unit.

Pewarta: Muhammad Arif Hidayat
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024