Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berbalik naik (rebound) pada Jumat (Sabtu pagi WIB), karena data ekonomi "suam-suam kuku" menjadi mengakhiri pekan ini dengan kenaikan sebesar 0,5 persen.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari naik 9,7 dolar AS, atau 0,79 persen, menjadi ditutup pada 1.234,6 dolar AS per ounce, lapor Xinhua.

Departemen Tenaga Kerja AS pada Jumat melaporkan bahwa indeks harga produsen (PPI) turun 0,1 persen pada November, setelah jatuh 0,2 persen pada Oktober dan merosot 0,1 persen pada September.

Tampaknya harga emas telah mandeg karena investor mempersiapkan diri untuk pertemuan kebijakan Federal Reserve minggu depan. Tidak ada yang meningkatkan atau mengurangi emas saat ini.

Analis pasar mengatakan jika Fed mengumumkan pengurangan stimulusnya pada minggu depan, harga emas dapat menguji tingkat 1.200 dolar AS per ounce, jika tidak, harga emas mungkin menuju ke arah 1.275 dolar AS per ounce.

JP Morgan pada Kamis (12/12) menurunkan proyeksinya untuk emas sebesar 10 persen menjadi 1.263 dolar AS per ounce untuk 2014 dan sebesar 12 persen menjadi 1.275 dolar AS per ounce untuk 2015.

Karena ekspektasi pengurangan stimulus (tapering) The Fed pada pembelian obligasi dan pembatasan impor emas oleh pemerintah India, SPDR Gold Trust telah memangkas kepemilikan emas sebesar 39 persen menjadi 827,6 ton pada tahun ini.

Perak untuk pengiriman Maret naik 15,1 sen, atau 0,78 persen, menjadi ditutup pada 19,604 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun 1,5 dolar AS, atau 0,11 persen, menjadi ditutup pada 1.362,9 dolar AS per ounce.


Penerjemah: Apep Suhendar

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013