Pangkalpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan menggunakan kapal isap timah untuk mengevakuasi kapal bermuatan kontainer dan batu bara yang kandas di pintu masuk Pelabuhan Pangkalbalam.

"Kita akan mendatangkan kapal isap jika kapal kandas ini tidak bisa dievakuasi," kata Penjabat Gubernur Kepulauan Babel Syafrizal ZA saat meninjau proses evakuasi kapal kandas di Pangkalpinang, Kamis sore.

Ia mengatakan hasil rapat darurat Forkopimda Kepulauan Babel pada Kamis siang telah mengambil beberapa langkah untuk mengevakuasi kapal bermuatan kontainer dan batu bara yang kandas sejak Ahad (5/5) di alur pintu masuk kapal di Pelabuhan Pangkalbalam.

"Apabila alternatif pertama dengan memindahkan muatan kapal kandas dan alternatif kedua menarik kapal kandas dengan beberapa kapal tunda tidak berhasil, maka kita akan mendatangkan kapal isap timah yang ada di sekitar sini," ujarnya.

Baca juga: Tim gabungan pindahkan muatan kapal kandas di Pangkalbalam Babel

Baca juga: Dua kapal barang kandas di pintu masuk Pelabuhan Pangkalbalam


Ia menyatakan kapal penambangan timah nantinya akan dioperasikan di lokasi kandasnya kapal kargo ini untuk menghisap pasir, lumpur di lunas atau dasar kapal naas tersebut.

"Dari tiga alternatif ini, kelihatannya alternatif pertama sudah bekerja dengan meringankan beban dan kapal kandas ini sudah mulai terapung, sehingga secara pelan-pelan bisa ditarik menggunakan kapal tunda," katanya.

Menurut dia, saat ini sebanyak 20 kontainer muatan kapal kandas ini sudah dipindahkan ke kapal tongkang dan hasil koordinasi, kapal ini sudah mulai agak terapung dan mudah-mudahan pada puncak air pasang malam ini sudah bisa ditarik.

"Saat ini beban muatan kapal kandas ini sudah berkurang 300 ton dari total berat muatan 3.000 ton dan mudah-mudahan malam ini kapal kargo yang kandas ini sudah bisa dievakuasi," katanya.*

Baca juga: TNI AL-SAR berhasil evakuasi ABK dari kapal kandas di wilayah Bengkulu

Baca juga: Pemerintah tangani 20 ABK WNI korban kapal kandas di perairan Jepang

Pewarta: Aprionis
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024