Kita harapkan selanjutnya swasta juga menerapkan ini, jadi benar-benar menyeluruh dan terasa efeknya"
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang biasa disapa Ahok mengaku memiliki teori tersendiri mengenai bagaimana menahan laju inflasi, terutama di Jakarta.

"Namanya Teori Ekonomi Kerakyatan Ala Ahok. Caranya, yaitu dengan membayar sebagian gaji karyawan dalam bentuk beras. Menurut saya, ini bisa membantu menahan laju inflasi di ibukota," kata Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin.

Menurut Ahok, mekanisme pelaksanaan teori ini adalah dari total gaji yang diterima karyawan dalam satu bulan, beberapa persen akan dibayar dengan beras.

"Kenapa kita tukar dalam bentuk beras? Karena beras merupakan makanan pokok dan kebutuhan yang paling mendasar bagi setiap orang. Semua orang pasti harus punya beras di rumah. Makanya, beras ini penting," ujar Ahok.

Dia menuturkan teori tersebut dicetuskannya karena sering melihat fenomena kenaikan harga bahan-bahan pokok yang diiringi dengan kenaikan pendapatan karyawan.

"Coba perhatikan, sebelum karyawan naik gaji, harga bahan-bahan pokok pasti naik duluan. Makanya untuk mengantisipasinya, kita mau tukar gaji dengan beras. Diharapkan karyawan enggak pusing," tutur Ahok.

Dia mengungkapkan, pihaknya akan menukar sebagian gaji tersebut dengan vocer atau kupon untuk selanjutnya bisa ditukar dengan beras di koperasi atau di toko-toko terdekat.

"Kita kasih kupon beras untuk setahun. Karyawan bisa tukar kupon itu untuk mendapatkan beras. Selain di koperasi karyawan, bisa juga ditukar di toko atau waralaba dekat rumah. Jadi, nanti kita kerjasama juga dengan pengusaha-pengusaha waralaba tentunya," ungkap Ahok.

Dia menyatakan metode ini akan diterapkan terlebih dahulu di kalangan PNS di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI.

"Kemudian semuanya, seperti PNS kementerian, PNS Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan PNS Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Kita harapkan selanjutnya swasta juga menerapkan ini, jadi benar-benar menyeluruh dan terasa efeknya," demikian Ahok.

Pewarta: Rr Corne Khairani
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013