Jenewa (ANTARA News) - Jumlah pengungsi Suriah di Timur Tengah hampir dua kali lipat pada tahun depan atau lebih dari empat juta, kata PBB pada Senin, saat meluncurkan permintaan pendanaan untuk korban kemelut Suriah.

Sekitar 9,3 juta orang lain diperkirakan membutuhkan bantuan di dalam negara dilanda perang itu pada akhir tahun depan, saat jutaan orang mengungsi, kata Badan Kemanusiaan PBB (OCHA), lapor AFP.

Perang saudara antara pasukan yang setia kepada Presiden Suriah Bashar al-Assad dan kelompok oposisi yang berusaha menggulingkannya telah berlangsung selama 33 bulan dan telah menewaskan lebih dari 126 ribu orang.

Bencana itu telah menimbulkan beban yang besar bagi negara-negara tetangganya, tempat ratusan ribu pengungsi berlindung di tenda menjelang musim dingin.

Sekitar 4,1 juta warga Suriah akan hidup sebagai pengungsi di Lebanon, Yordania, Turki, Irak dan Mesir pada akhir 2014, meningkat dari perkiraan 2,4 juta pada saat ini, kata perkiraan terbaru.

Secara keseluruhan, 660 ribu rakyat Suriah akan tinggal di tempat pengungsian pada akhir tahun 2014, sementara sekitar 3,44 juta yang lain akan tinggal di tempat penampungan pribadi, kata PBB saat meluncurkan permohonan dana dari donor untuk membiayai bantuan bagi Suriah dan kemelut lain di seluruh dunia pada tahun depan.

Negara-negara itu sendiri telah mengatakan jika jumlah pengungsi Suriah mencapai tiga juta, lima kali lipat dari 588 ribu warga Suriah yang terdaftar sebagai pengungsi di wilayah tersebut tahun lalu.

OCHA mengatakan bahwa pihaknya dan badan-badan bantuan internasional lain akan membutuhkan rekor dana 12,9 miliar dolar untuk membantu sekitar 52 juta orang terdampak di 17 kawasan krisis utama di seluruh dunia pada tahun 2014.

Hampir setengah dari jumlah itu dibutuhkan untuk mengatasi konflik Suriah, dengan dana 2,27 miliar dolar diperlukan untuk bantuan di dalam wilayah Suriah dan 4,2 miliar dolar dibutuhkan untuk pengungsi dan masyarakat negara yang menampung mereka di kawasan itu.


Penerjemah: Gusti Nur Cahya Aryani

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013