Makassar (ANTARA) - Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) yang juga petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Makassar Ikbal Ismail mengatakan bus Shalawat melayani 7.884 calon jamaah haji (CJH) di Asrama Haji Sudiang, Makassar.

"Salah satu bentuk pelayanan yang disiapkan untuk CJH selama di asrama adalah armada bus Shalawat guna memudahkan mobilisasi di asrama," kata Ikbal di sela penerimaan CJH Kloter I Embarkasi Makassar di Asrama Haji Sudiang, Makassar, Sabtu.

Baca juga: Kemenag prioritaskan jamaah haji ramah lansia musim haji tahun 2024

Dia mengatakan bus ini akan standby di area wisma jamaah. Jika tahun sebelumnya mereka harus berjalan kaki, kali ini PPIH menyediakan bus untuk memudahkan aktivitas beribadah jamaah, baik di masjid asrama maupun selama melakukan aktivitas manasik haji.

Ia menambahkan bahwa bus Shalawat ini didesain serupa dengan yang akan melayani jamaah haji di Tanah Suci Mekah.

Warna bus, kode nomor, dan corak stiker juga dipilih agar mirip dengan bus Shalawat di Syisyah, Mekkah, yang melayani jamaah embarkasi Makassar (UPG).

"Layanan bus Shalawat ini disiapkan untuk jamaah selama di Asrama Haji Makassar. Desain bus ini dibuat agar serupa dengan bus Shalawat di Syisyah, Mekah, sehingga nantinya jamaah tidak asing ketika mereka sampai di Tanah Suci,” ujarnya.

Ada tiga unit bus Shalawat yang disiapkan untuk melayani jamaah di Asrama Haji Makassar, dengan kapasitas 20 kursi dan satu kursi khusus untuk jamaah lansia.

Baca juga: Pengantar jamaah calon haji Jeneponto membludak di Asrama Haji Sudiang

Baca juga: Kloter 27 asal Sultra masuk Asrama Haji Sudiang Makassar


Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulawesi Selatan (Sulsel) Muh Tonang mengungkapkan bahwa UPT Asrama Haji telah melakukan persiapan matang untuk penyelenggaraan ibadah haji tahun ini.

Salah satu upaya itu dengan pelaksanaan "one stop service' atau layanan satu pintu. Dalam hal ini, semua layanan CJH dilakukan di Aula Arafah mulai dari pembagian gelang, obat-obatan, penerimaan paspor, living cost, pemeriksaan kesehatan, imigrasi hingga pembagian seat pesawat.

"Kalau tahun-tahun sebelumnya seat pesawat baru dibagikan di bandara, kini sudah dibagikan di asrama, sehingga bisa efisien waktu," katanya.

Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024