Moskow (ANTARA) - Israel menyebut telah mendirikan rumah sakit lapangan baru di dekat desa Deir al-Balah di bagian tengah Jalur Gaza untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada penduduk daerah kantong tersebut dan bagi warga yang terpaksa meninggalkan kota Rafah.

“Hari ini (Sabtu, 11/5), Koordinator Kegiatan Pemerintah di Wilayah (COGAT) mengumumkan pendirian rumah sakit lapangan baru yang dijalankan oleh Korps Medis Internasional di Jalur Gaza berkoordinasi dengan IDF dan COGAT,” kata IDF melalui Telegram pada Sabtu.

Rumah sakit lapangan tersebut, lanjut IDF, didirikan pada daerah Deir al-Balah di Jalur Gaza tengah dan mulai beroperasi dalam beberapa hari terakhir.

IDF menambahkan bahwa rumah sakit tersebut adalah rumah sakit lapangan kedelapan yang dibuka oleh Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober. Sekitar 150 pekerja medis dari seluruh dunia diperkirakan akan bekerja di rumah sakit baru tersebut, demikian bunyi pernyataan tersebut.

“Sebagai bagian dari tindakan kemanusiaan untuk memfasilitasi evakuasi sementara warga sipil dari wilayah Rafah timur, beberapa rumah sakit lapangan yang ada dipindahkan ke Wilayah Kemanusiaan yang diperluas di Al-Mawasi dengan berkoordinasi dengan komunitas internasional,” ucap pernyataan tersebut.
Baca juga: Bantuan ke Gaza terhambat, Turki hentikan perdagangan dengan Israel

Pemindahan tersebut, menurut IDF, diiringi dengan peningkatan pasokan, tenda, makanan, air, dan obat-obatan.

Pada 7 Oktober 2023, Hamas melancarkan serangan roket skala besar terhadap Israel dan melanggar perbatasan, menyerang kawasan sipil dan pangkalan militer. Hampir 1.200 orang di Israel tewas dan sekitar 240 lainnya diculik dalam serangan itu.

Kemudian, Israel melancarkan serangan balasan, memerintahkan blokade total terhadap Gaza, dan memulai serangan darat ke daerah kantong Palestina dengan tujuan untuk melenyapkan pejuang Hamas dan menyelamatkan para sandera.

Lebih dari 34.900 orang telah terbunuh sejauh ini akibat serangan Israel di Jalur Gaza, menurut otoritas setempat. Lebih dari 100 sandera diyakini masih ditahan oleh Hamas di Gaza.

Sumber : Sputnik

Baca juga: Afrika Selatan desak Israel buka akses bantuan kemanusiaan ke Gaza
Baca juga: Prancis kecam serangan Israel ke konvoi bantuan Yordania untuk Gaza


Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024