Akses jalan di daerah tersebut masih belum normal dilintasi menyebabkan antrean kendaraan lebih tiga kilometer masih terjadi sampai saat ini.
Kendari (ANTARA) - Ratusan kendaraan masih mengantre di jalan Trans Sulawesi yang menghubungkan Provinsi Sulawesi Tengah, Gorontalo dan Sulawesi Utara, akibat banjir bandang luapan Sungai Lalindu yang melanda Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra), Muh Aidin, di Konut, Minggu, mengatakan akses jalan di daerah tersebut masih belum normal dilintasi menyebabkan antrean kendaraan lebih tiga kilometer masih terjadi sampai saat ini.

"Akses jalan di Desa Sambandete sejak tanggal 3-12 Mei 2024 belum dapat dilalui," katanya.

Aidin menjelaskan BPBD akan terus memantau jalan Trans Sulawesi itu selama 24 jam hingga jalan tersebut kembali normal dilalui tanpa mengandalkan jasa rakit milik warga.

Sementara itu, Ilmin salah satu sopir yang selalu menggunakan akses jalan Trans Sulawesi menuju Morowali Sulawesi Tengah mengaku sudah 3 hari mengantre namun belum mendapat giliran menggunakan jasa rakit milik masyarakat sekitar.

"Saya akan tetap mengantre sampai dapat giliran menyeberangi banjir, namun saya tidak kesepian karena banyak sopir lain yang juga mengantre untuk mendapatkan giliran," katanya.

Ilman berharap, banjir bandang luapan Sungai Lalindu yang menutup akses jalan Trans Sulawesi segera surut sehingga akses jalannya kembali normal.

Baca juga: 300 kendaraan terjebak banjir di Trans Sulawesi Konawe Utara
Baca juga: Jalan Trans Sulawesi lumpuh akibat banjir dua meter di Konawe Utara
Baca juga: Pascabanjir, jalan Trans Sulawesi sudah bisa dilalui

Pewarta: Abdul Azis Senong
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024