Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr Hasto menekankan pentingnya keluarga berencana (KB), untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).

"Yang menjadi kekhawatiran adalah kualitas SDM. Walaupun tinggal di daerah hulu, tetap saja masyarakatnya harus hebat," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.

Penegasan itu juga disampaikannya saat mengunjungi Puskesmas Ujoh Bilang di Kabupaten Mahakam Ulu, Provinsi Kalimantan Timur. Daerah itu berada di hulu Sungai Mahakam dan berbatasan langsung dengan Kalimantan Barat dan negara Malaysia, tepatnya berada di Kecamatan Long Apari.

"Memang jalanannya belum bagus, namun SDM-nya harus bagus," ujarnya.

Dia menyatakan tidak datang untuk menekan masyarakat untuk maksimal anak dua. Tetapi, dia membolehkan memiliki tiga anak dengan syarat jarak kelahiran minimal tiga tahun.

Dalam kunjungan itu, Hasto juga memasangkan KB implan kepada warga setempat, lalu berdiskusi terbuka dengan para akseptor yang hadir. Salah satunya ibu Tipung, berusia 40 tahun, yang memiliki lima anak. Akseptor KB itu sebelumnya memakai pil dan mengaku akan dipasang implan.

"Memang lebih bagus pakai susuk, karena sekarang sudah modern, sudah satu batang. Hari ini pasang susuk nanti diganti setelah tiga tahun," katanya.

Lanjut Hasto, implan satu batang dianggap unik karena dapat dipakai sampai tiga tahun. Dapat pula dipasangkan langsung setelah ibu melahirkan. Cara pemasangannya pun mudah, tidak pakai pisau, melainkan menggunakan jarum kecil.

Dia pun berharap edukasi mengenai KB di Kabupaten Mahakam Ulu terus digalakkan. Hal itu bertujuan untuk memperbaiki kualitas SDM, sehingga anak akan tumbuh sehat dan berkualitas apabila jarak kelahiran ibu diatur.
Baca juga: Kepala BKKBN sebut IKN dapat jadi contoh nol stunting
Baca juga: BKKBN: Pesantren mesti jadi pusat pembentukan remaja berkualitas
Baca juga: BKKBN: Bidan berperan penting ciptakan bonus demografi

Pewarta: Fauzi
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024