Zaman sekarang sudah berubah, tidak bisa lagi pat gulipat, jangan ada lagi mark up, tilep menilep. Berhentilah menikmati, yang belum merasa cukup dengan gaji akan diperbaiki."
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menilai 527 Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) senilai Rp15.890.378.871.000 untuk DKI Jakarta terlalu kecil.

"Untuk DKI Jakarta itu terlalu kecil anggarannya hanya Rp15 triliun. Padahal, Jakarta itu tambah macet gara-gara kebijakan mobil murah, apalagi mobil murah dikasih subsidi bahan bakar minyak (BBM), belum lagi masalah banjir, jalan rusak dan berlubang,” kata Ahok di Balaikota, Rabu.

Salah satu cara menyiasati efisiensi penggunaan anggaran, pemerintah provinsi DKI Jakarta akan menerapkan sistem transaksi non-cash untuk pembiayaan maksimal Rp100 juta.

"Tahun depan transaksi non-cash mau saya tekan Rp100 juta sampai Rp50 juta paling besar, saya maunya sih Rp10 juta," kata Ahok di Balaikota, Rabu.

Dengan demikian, transaksi di atas Rp50 juta harus dilakukan melalui transfer bank.

Ahok juga mengimbau agar para pejabat di SKPD lebih amanah dalam penggunaan anggaran DIPA.

"Zaman sekarang sudah berubah, tidak bisa lagi pat gulipat, jangan ada lagi mark up, tilep menilep. Berhentilah menikmati, yang belum merasa cukup dengan gaji akan diperbaiki," katanya. (I027)

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013