Jakarta (ANTARA News) - Tim Rowing Indonesia yang telah kembali ke Tanah Air berencana memanfaatkan momentum juara untuk segera berlatih sebagai persiapan Asian Games 2014 di Korea Selatan yang digelar September tahun depan.

"Karena Asean Games ini sudah sangat dekat maka atlet akan dipulangkan dengan waktu yang singkat," kata Hari Sidharta, manajer tim dayung Indonesia, di Jakarta, Kamis (19/12).

"Semoga Kemenpora dan Koni segera menyelenggarakan Pelatnas untuk Asean Games dan SEA Games mendatang," tambah Sidharta.

"Kalo mereka terlalu lama pulang maka mereka akan mengulangi dari nol lagi untuk berlatih," katanya.

"Mohon perhatian, saya harap dipercepat Pelatnasnya, Januari kami akan memulai latihan kembali," tambah Sidharta.

Sebelumnya tim rowing atau dayung Indonesia telah melampaui target dengan membawa pulang lima emas, melebihi target yang dibebankan oleh Persatuan Olahraga Dayung Indonesia yaitu empat emas, satu perak dan tiga perunggu

"Rowing menargetkan emas 4 buah tapi berkat perjuangan atlet mereka mendapatkan 5 emas 1 perak dan 3 perunggu," kata Sidharta.

"Atlet rowing bagi saya adalah prestasi yang membanggakan kita semua, ditambah lagi tradisi emas selalu ada di olahraga dayung," Tono Suratman, Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) pada keterangan persnya di Jakarta, Kamis (19/12).

Senada dengan manajer tim dayung, Ketua Umum KONI pun mendukung percepatan Pelatnas untuk Asian Games dan SEA Games mendatang.

"Atlet ini setelah selesai tidak akan istirahat lama tapi akan dipersiapkan untuk Asian Games 2014 dan SEA games 2015," tambah Tono.

Hari Sidharta mengatakan bahwa PB PODSI (Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia) mengirimkan 90 atlet ke Myanmar.

"51 Atlet Cano, tradisonal boat dan 39 Atlet Rowing yang datang dari 17 Provinsi di Indonesia," kata Sidharta.

Sidartha menambahkan bahwa untuk membawa pulang emas bukanlah pekerjaan yang mudah. Tim dayung Indonesia sudah berlatih sejak bulan Oktober 2011.

"Mereka digembleng selama satu tahun di Pengalengan, Jawa Barat" tambahnya.

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013