“Dengan adanya implementasi yaitu kerja sama di bidang pertanian, juga industri … seperti pariwisata dan budaya dan lain sebagainya … kami berharap kerja sama semakin dalam dan semakin luas lagi,” kata Li Bingjun di Jakarta, Selasa.
Li Bingjun menyampaikan hal tersebut setelah acara Simposium Kerja Sama Ekonomi, Perdagangan, Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia-China (Guizhou) yang diselenggarakan oleh Kedubes China di Jakarta.
Dia mengatakan bahwa Indonesia merupakan negara perhentian pertama dari beberapa negara di ASEAN yang dikunjungi oleh pejabat Guizhou karena Indonesia merupakan mitra penting dari ASEAN.
Li Bingjun berpendapat bahwa bidang pariwisata dan budaya adalah bidang yang memiliki potensi kerja sama yang besar yang bisa dikembangkan lebih erat lagi oleh Indonesia dan Guizhou.
“Iklim (Guizhou) sangat sejuk dan (suku) etnisnya pun sangat beragam. Itulah kenapa kami mengatakan bahwa pariwisata Guizhou ini bagus untuk didalami,” ujar Li Bingjun.
Provinsi Guizhou yang terletak di barat daya China tersebut merupakan provinsi yang memiliki wilayah tutupan hutan sebanyak 62, 81 persen dan wilayah pegunungan dan perbukitan mencapai sekitar 92,5 persen.
Disebutkan pula bahwa Guizhou memiliki 4.419 jenis tanaman obat yang memproduksi 80 persen varietas obat herbal di China serta merupakan salah satu dari empat wilayah produksi utama obat herbal China.
Saat ini Guizhou merupakan zona percontohan komprehensif data besar nasional pertama di China, salah satu dari delapan simpul hub nasional jaringan daya komputasi, dan salah satu wilayah dengan pusat data super besar paling banyak di dunia.
Disebutkan bahwa perusahaan kategori Fortune 500 seperti Huawei, Tencent dan Apple telah mengembangkan industri layanan cloud di Guizhou.
Baca juga: China: Hubungan RI-Guizhou dapat saling menguntungkan di masa depan
Baca juga: Peneliti temukan spesies mawar China yang terancam punah di Guizhou
Baca juga: Situs fosil panda ditemukan di goa terpanjang se-Asia di Guizhou China
Pewarta: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024
