Kendari (ANTARA) - Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas memperketat penjagaan warga yang naik rakit agar terhindari dari  terkaman buaya bersamaan terendamnya jalan Trans Sulawesi akibat banjir bandang luapan Sungai di Kabupaten Konawe Utara di Provinsi Sulawesi Tenggara.

Komandan Pos SAR Konawe Utara Dedi Irawan, Rabu mengatakan penjagaan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan saat warga melakukan penyeberangan menggunakan rakit yang melintasi daerah tersebut.

"Ada tiga buaya yang nampak di Sungai Lalindu, diharapkan masyarakat berhati-hati dalam beraktivitas di Sungai khususnya jasa rakit," katanya saat dikonfirmasi via  telpon.

Dedi menjelaskan, dalam proses monitoring penjagaan yang telah dilaksanakan sejak  3 Mei  2024 dan hingga saat ini  tidak terdapat korban jiwa, dan selama banjir di daerah tersebut pihaknya telah menurunkan sebanyak delapan personel untuk membantu masyarakat yang ingin melakukan penyeberangan di daerah itu.

"Kami akan melakukan penjagaan secara maksimal agar tidak terdapat korban saat penyeberangan jasa rakit," kata Dedi.

Selain itu, ia tetap mengimbau masyarakat agar keluar dari kendaraan saat naik rakit, demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan saat melakukan penyeberangan.

"Kepada jasa rakit kami selalu ingatkan bahwa pengemudi dan penumpang harus turun dari mobil saat naik rakit," tuturnya.

Diketahui, jalan Trans Sulawesi yang menghubungkan Provinsi Sulawesi Tengah, Gorontalo dan Sulawesi Utara, hingga kini masih sulit di lalui akibat banjir bandang luapan Sungai Lalindu yang melanda Kabupaten Konawe Utara, Sultra. Sehingga kendaraan roda empat dan dua masih antre naik rakit karena belum bisa melintasi daerah tersebut.
Baca juga: Basarnas Konawe Utara evakuasi ratusan korban banjir bandang
Baca juga: Basarnas cari remaja diduga diserang buaya di Konawe Utara Sultra
Baca juga: Basarnas cari kapal yang hilang saat antar wisatawan ke Pulau Labengki
Baca juga: Basarnas cari seorang pekerja tambang hilang di hutan Konawe Utara

Pewarta: Abdul Azis Senong
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2024