Kondisi ini juga akibat adanya libur panjang pada pekan lalu sehingga penerimaan dan pengiriman atau receiving and delivery (R/D) menumpuk pada hari ini
Jakarta (ANTARA) - Perusahaan operator peti kemas Jakarta International Container Terminal (JICT) menyatakan arus kendaraan di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara sudah kembali normal setelah sempat macet pada Rabu pagi.

"Saat ini semua kendaraan termasuk angkutan truk yang keluar atau masuk di gerbang utama pelabuhan, sudah bisa melintas seperti biasa," kata Direktur Utama JICT Ade Hartono di Jakarta,Rabu.

Ade Hartono menyampaikan kepadatan terjadi akibat adanya peningkatan arus trafik truk di luar kawasan pelabuhan Tanjung Priok. Namun begitu, tidak ada masalah sistem atau kendala operasional di terminalnya.

“Sistem dan operasional JICT tetap berjalan normal dalam melayani pengguna jasa,”kata Ade Hartono menerangkan.

Seperti diketahui bahwa saat ini di pelabuhan Tanjung Priok ada lima fasilitas terminal peti kemas yang beroperasi yakni JICT, New Priok Container Terminal One (NPCT-1), Terminal Peti Kemas Koja, New Terminal 3 Priok - IPC TPK, dan Terminal Mustika Alam Lestari (MAL).

Eksekutif General Manager Pelindo Regional 2 Tanjung Priok, Adi Sugiri mengatakan pihaknya terus melakukan koordinasi dengan Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjung Priok serta instansi terkait guna membantu mengurai kepadatan trafik di sekitar pelabuhan Tanjung Priok.

“Informasi yang kami terima bahwa kegiatan keluar masuk kontainer ekspor maupun impor dari semalam sampai pagi ini lebih kurang empat ribuan boks. Kondisi ini juga akibat adanya libur panjang pada pekan lalu sehingga penerimaan dan pengiriman atau receiving and delivery (R/D) menumpuk pada hari ini,” kata dia.

Hal ini juga diakui Kepala KSOP Tanjung Priok M. Takwin Masuku yang mengatakan  secara sistem operasional di semua terminal di Tanjung Priok tidak ada masalah atau normal. Kepadatan terjadi karena tingginya arus barang.

"Kami langsung mengambil beberapa langkah untuk itu, antara lain, truk-truk yang di dalam pelabuhan supaya masuk ke kawasan penyangga (buffer zone) yang ada di pelabuhan untuk sementara, tanpa dipungut biaya,” kata dia menjelaskan.

Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024