Jakarta (ANTARA) - TMI (Tokio Marine Indonesia) menyediakan Platform Worksite 2.0 yang dikembangkan berdasarkan riset mendalam guna menawarkan ragam opsi perlindungan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan karyawan lintas generasi.

Head of Affinity & Financial Institution, PT Asuransi Tokio Marine Indonesia, Ahmad Khomaini mengatakan platform Worksite 2.0 memberikan banyak manfaat bagi karyawan karena mampu mengidentifikasi beban kerja, mengevaluasi jumlah sumber daya perusahaan, dan memilih apakah tugas akan dikelola secara internal maupun eksternal, serta memanfaatkan teknologi dan solusi digital untuk menciptakan lingkungan kerja yang efektif dan efisien.

"Worksite 2.0 merupakan platform digital yang secara khusus disesuaikan untuk perusahaan dan karyawan perusahaan, dengan membuat mereka merasa memiliki platform tersebut secara eksklusif, baik dari sisi desain maupun user experience," kata Ahmad Khomaini dalam siaran pers pada Kamis.

Baca juga: Daya tahan lingkungan hidup jadi isu utama bagi kota-kota besar di Asia

"Penawaran eksklusif ini akan memberikan perasaan istimewa bagi karyawan. Proses penawaran dan pembelian yang cepat, efisien, dan digital, tidak menambah beban kerja perusahaan, bahkan mendapat dukungan penuh dari TMI,” ungkap Ahmad.

Ahmad juga menekankan bahwa tampilan platform Worksite 2.0 akan disesuaikan dengan gaya komunikasi masing-masing perusahaan khususnya "look & feel" sesuai dengan branding perusahaan tersebut.

Proses pembelian dapat dilakukan melalui pemindaian QR atau mengklik tautan, memilih produk yang sesuai, mengisi form, dan mengunggah foto ID karyawan sebagai bagian proses validasi. Kemudian, dilanjutkan memilih jenis pembayaran seperti kartu kredit/debit, dompet digital, dan transfer bank. Setelah pembelian selesai, epolis akan langsung terbit dan di-email ke karyawan, dan perlindungan pun langsung aktif saat itu juga.

Baca juga: Tokio Marine Life Insurance Indonesia Hadir di Kota Batam

"Karyawan pun akan merasakan nilai unik dari platform yang dirancang khusus untuk mereka, meningkatkan rasa puas terhadap perusahaan. TMI akan mendukung kampanye digital bersama mitra perusahaan untuk karyawan mereka,” ujar Ahmad.

Selain proses pembelian produk asuransi yang lebih cepat dan efisien, penggunaan platform itu tidak menimbulkan biaya administrasi yang dibebankan kepada perusahaan, sehingga meminimalisasi beban administratif.

“Dengan mengotomatisasi proses pembelian asuransi secara digital, beban administrasi dapat diminimalisir. Oleh karena itu, platform Worksite 2.0 merupakan solusi inovatif yang dapat membantu perusahaan memberikan perlindungan asuransi yang lebih efektif dan personal bagi karyawannya," pungkas Ahmad.

Baca juga: Toyota, TRI-AD dan Tokio Marine & Nichido kerjasama bisnis teknologi

Adapun dalam Seminar "Boosting Employee Benefits through Digital Insurance Services & Personalization” yang diselenggarakan PT Asuransi Tokio Marine Indonesia di Jakarta, Chief Commercial Officer Deloitte Indonesia, Satya Radjasa mengatakan bahwa perusahaan harus menyesuaikan employee benefits berdasarkan kebutuhan lintas generasi saat ini, seperti Millenials, Gen Z, dan seterusnya.

"Paket tunjangan yang standar mungkin tidak lagi cukup menarik untuk mempertahankan talenta lintas generasi. Perusahaan harus menyesuaikan employee benefits yang sesuai dengan kebutuhan para karyawan," kata Satya.

Selain itu, kata dia, perusahaan juga harus mempertimbangkan nilai-nilai yang ditekankan oleh masing-masing generasi. Misalnya, Generasi Y dan Z seringkali mengutamakan perusahaan yang memberikan kontribusi positif terhadap masyarakat atau lingkungan, sementara baby boomers mungkin lebih memperhatikan stabilitas pekerjaan dan program pensiun.

"Dengan menawarkan paket tunjangan yang sesuai dan fleksibel, perusahaan tidak hanya menarik talenta terbaik dari semua generasi, tetapi juga membangun budaya yang inklusif dan lingkungan kerja yang mendukung," kata Satya.

Baca juga: OJK: Teknologi digital bantu efisiensi perusahaan asuransi

Chief Technology Officer, PT Asuransi Tokio Marine Indonesia, Foster Kurniawan mengatakan bahwa pandemi membawa perubahan yang signifikan dalam sistem kerja. Oleh sebab itu, untuk mendorong potensi dan partisipasi aktif karyawan, TMI menerapkan strategi yang terstruktur untuk menyeimbangkan kebutuhan karyawan dengan ketersediaan sumber daya perusahaan.

"Dalam menentukan kebutuhan employee benefits pasca-pandemi, kami telah mempelajari dan membandingkan perubahan tren sistem kerja sebelum dan sesudah masa pandemi," kata Foster.

Selain itu, TMI juga melakukan jajak pendapat melalui pertemuan khusus dengan perwakilan karyawan, untuk mempelajari perubahan serta melakukan benchmarking dengan berpartisipasi aktif dalam survei kompensasi dan manfaat eksternal untuk memahami posisi mereka dalam industri, serta berbagi praktik terbaik dari perusahaan lain sebagai studi kasus.

"Dengan melakukan hal tersebut, TMI dapat mengukur efektivitas employee benefits untuk mempertahankan dan meningkatkan produktivitas karyawan melalui pemberian perlindungan dan tunjangan, tidak hanya untuk kesehatan dan keuangan, tetapi juga perlindungan terhadap aset dan masa depan keluarga karyawan," ujar Foster. 

Baca juga: OJK: Pemanfaatan teknologi perluas jangkauan dan layanan asuransi
 

Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024