Mitigasi bencana Gunung Merapi mengedepankan aspek kolaborasi antara masyarakat dengan pemerintah hingga relawanKabupaten Tanah Datar (ANTARA) - Menteri Sosial (Mensos) RI Tri Rismaharini menyarankan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) untuk meniru langkah mitigasi yang dilakukan masyarakat di sekitar kaki Gunung Merapi yang terletak di Jawa Tengah.
"Kita mencontoh Merapi. Mitigasi Merapi itu bagus sekali," kata Mensos RI Tri Rismaharini saat meninjau lokasi terdampak bencana lahar dingin Gunung Marapi di Kabupaten Tanah Datar, Kamis.
Baca juga: BMKG: Sumbar harus miliki sistem peringatan dini banjir bandang
Menurut eks Wali Kota Surabaya tersebut, mitigasi bencana Gunung Merapi mengedepankan aspek kolaborasi antara masyarakat dengan pemerintah hingga relawan.
Bentuk mitigasi yang dilakukan yakni setiap malamnya masyarakat secara bergantian bertugas memantau aktivitas Gunung Merapi. Jika terjadi tanda-tanda erupsi, maka segera diinformasikan kepada penduduk setempat.
Mitigasi tersebut penting dan mendesak diterapkan terutama bagi masyarakat yang bermukim di sekitar kaki Gunung Marapi 2.891 meter di atas permukaan laut (MDPL). Secara khusus Mensos menekankan mitigasi bencana itu kepada para relawan terutama personel taruna siaga bencana atau tagana.
Namun, kata Risma, hal tersebut hanya bisa berhasil diterapkan apabila warga saling bersinergi. Selain itu, sebelum diimplementasikan penduduk juga perlu mendapatkan pemahaman serta simulasi mitigasi kebencanaan.
Baca juga: Kementerian PUPR segera bangun 200 rumah bagi korban banjir di Sumbar
Tujuannya agar ketika terjadi bencana erupsi atau banjir lahar dingin masyarakat sudah mengetahui langkah yang harus dilakukan. Kemudian, Mensos juga menekankan pentingnya membuat jalur-jalur evakuasi.
"Kita harus menyiapkan peta-peta lokasi rawan longsor agar masyarakat tidak mudah mendirikan bangunan di situ termasuk jalur-jalur evakuasi," ujar Mensos.
Secara terpisah, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan pemerintah memperketat pemantauan aktivitas Gunung Marapi dan Gunung Singgalang guna mengantisipasi terjadinya bencana susulan pascabanjir bandang lahar dingin.
Letjen TNI Suharyanto mengatakan tim penanganan bencana termasuk Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG), dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan terus memantau apabila ada potensi bencana susulan akibat intensitas hujan.
Baca juga: BNPB pantau aktivitas Marapi dan Singgalang antisipasi bencana susulan
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024