Alokasi pupuk NPK juga bertambah menjadi 70.244 ton dari alokasi awal 32.858 ton, begitu juga NPK Kakao yang alokasinya bertambah....Kupang (ANTARA) - Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia menambah alokasi pupuk bersubsidi 2024 di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Salam rangka sosialisasi penambahan alokasi pupuk 2024 yang telah ditetapkan Pemerintah dari 4,7 juta menjadi 9,55 juta ton, Direktur Keuangan dan Umum Petrokimia Gresik, Robby Setiabudi Madjid dalam keterangan yang diterima di Kupang, Kamis , menyampaikan alokasi pupuk urea dari sebelumnya 36.408 ton menjadi 62.228 ton.
"Alokasi pupuk NPK juga bertambah menjadi 70.244 ton dari alokasi awal 32.858 ton, begitu juga NPK Kakao yang alokasinya bertambah menjadi 659 ton dari sebelumnya 95 ton," katanya.
Baca juga: Pupuk Indonesia pastikan alokasi pupuk bersubsidi tepat sasaran
Dia mengatakan bahwa pihaknya sudah blusukan ke sejumlah distributor dan kios-kios yang ada di NTT sejak awal Mei, salah satunya di Kota Maumere, Kabupaten Sikka.
Selain itu pihaknya sudah mengecek juga di Kabupaten Rotoe Ndaoi wilayah paling selatan Indonesia.
"Sosialisasi ini kami lakukan agar penambahan alokasi ini bisa dioptimalkan oleh petani untuk mendorong produktivitas pertanian di NTT, dan ketahanan pangan baik lokal maupun nasional," ujar Robby.
Agar petani dapat mengoptimalkan penambahan alokasi ini, tambahnya,Pupuk Indonesia telah menyiapkan stok pupuk bersubsidi yang cukup di gudang-gudang lini II (provinsi) maupun lini III (kabupaten/kota) di NTT.
Stok pupuk bersubsidi yang disiapkan untuk NTT, per 14 Mei 2024 sebanyak 20.557. Persediaan tersebut jauh melampaui stok minimal yang diwajibkan oleh Pemerintah.
Rinciannya, stok urea bersubsidi sebanyak 12.827 ton atau sekitar 352 persen dari stok minimal yang dipersyaratkan Pemerintah, yaitu 2.324 ton. Sementara persediaan stok NPK di NTT saat ini sebanyak 7.730 ton atau 298 persen dari ketentuan minimum sebesar 2.594 ton.
"Stok tersebut aman untuk memenuhi kebutuhan pupuk bersubsidi petani selama 14 hari ke depan. Kami akan terus memastikan ketersediaan pupuk terjaga sehingga penambahan alokasi yang telah dilakukan pemerintah benar-benar memberikan dampak positif," ujar Robby.
Baca juga: Pupuk Indonesia: Pembelian pupuk bersubsidi dengan KTP elektronik
Ia mengungkapkan, penyerapan pupuk bersubsidi di NTT perlu dioptimalkan. Realisasi penyaluran urea di NTT hingga Mei 2024 ini baru di angka 17 persen dari alokasi atau 10.378 ton, kemudian NPK juga masih 14 persen atau 9.828 ton.
Sementara itu, dengan kemudahan penebusan pupuk bersubsidi yang hanya menggunakan KTP, pengawasan penyaluran pupuk bersubsidi juga diperketat.
Untuk bisa mendapatkan pupuk bersubsidi sesuai Permentan Nomor 01 Tahun 2024, petani harus tergabung dalam kelompok tani dan terdaftar dalam elektronik rencana definitif kebutuhan kelompok (e-RDKK).
"Harapannya, penambahan alokasi pupuk bersubsidi dan kemudahan penebusan yang diberikan oleh Pemerintah benar-benar memberikan dampak besar bagi produktivitas pertanian, khususnya di NTT," pungkasnya.
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2024