Medan (ANTARA News) - Status tanggap darurat Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, diperpanjang kembali hingga 4 Januari 2014 mendatang, seiring masih tingginya aktivitas gunung berapi tersebut.

Dalam pesan singkatnya, Minggu sore, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, tingginya aktivitas Gunung Sinabung itu dapat dilihat dari getaran yang ditimbulkannya.

Ia mencontohkan Minggu pagi tadi terjadi 93 kali gempa frekuensi rendah dan delapan kali gempa guguran.

Dengan kondisi itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih menetapkan radius aman lebih dari 5 km dari puncak kawah Gunung Sinabung.

Akibatnya, jumlah pengungsi masih banyak, berdasarkan data terakhir mencapai 18.166 jiwa atau 5.644 kepala keluarga (KK).

Pemerintah belum dapat memastikan sampai kapan status tanggap darurat diberlakukan karena sangat tergantung aktivitas Gunung Sinabung.

Sesuai arahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk penanganan bencana erupsi Gunung Sinabung, diberlakukan kebijakan bantuan melalui konsep "Cash for Work (CfW)".

Dengan kebijakan itu, pengungsi dipekerjakan untuk membangun sanitasi, jalur evakuasi berbasis masyarakat, dan membersihkan lingkungannya dengan pemberian "uang lelah" Rp50 ribu per KK per hari.

BNPB telah menyerahkan dana siap pakai sebanyak Rp7,2 miliar ke Kementerian Kordinator Kesejahteraan Rakyat untuk diteruskan ke Pemkab Karo yang memberikan uang lelah tersebut kepada pengungsi.

Pewarta: Irwan Arfa
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013