Bayi kembar siam itu dirujuk ke sini (RSUD A.W. Syahranie, red.) dari Rumah Sakit Dirgahayu pada Sabtu (21/12) pagi dan langsung dilakukan penanganan lebih lanjut kemudian dibentuk tim dokter yang diketuai dr David, dokter spesialis bedah ortopedi,"
Samarinda (ANTARA News) - Operasi pemisahan bayi kembar siam dempet dada dan perut (mirror conjoined twins) bertipe "thoraco abdomino phagus" berasal dari Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara, direncanakan di RSUD A.W. Syahranie Samarinda, Kalimantan Timur.

Juru Bicara Tim Penanganan Bayi Kembar Siam RSUD A.W. Syahranie Samarinda dr Nurliana Adriati Noor di Samarinda, Senin (23/12) menyatakan rencana itu sudah dikomunikasikan dengan tim dokter dari RSUD dr Sutomo Surabaya, Jawa Timur.

"Secara nonformal, rencana itu kami sudah komunikasikan dengan pihak RSUD dr Sutomo yang selama ini kita kenal sebagai rumah sakit yang telah beberapa kali melakukan operasi pemisahan bayi kembar siam. Namun, saat ini kami belum bisa menyampaikan respons dari RSUD dr Sutomo," katanya.

Tim dokter penanganan bayi kembar siam itu, kata Nurliana yang juga sebagai Kepala Seksi Pelayanan Medis Rawat Inap RSUD A.W. Syahranie, telah merencanakan dua skenario terkait penanganan bayi kembar siam yang anak pasangan Lukman Ompusunggu (33) dengan Arta Maruli Hutabarat itu.

"Skenario pertama, yakni skenario elektif sebagai perencanaan untuk operasi pemisahan, dimana sebelumnya tentu akan dilakukan penilaian oleh tim dan akan melihat apa saja kekurangan dan apa kebutuhan agar RSUD A.W. Syahranie bisa melakukan operasi pemisahan untuk pertama kali," katanya.

Skenario kedua, katanya, mengantisipasi jika terjadi kasus darurat, jika salah satu dari bayi itu meninggal maka harus segera dilakukan operasi.

Ia menjelaskan bahwa kedua skenario itu masih bahas.

"Dan memang ini baru pertemuan pertama oleh panitia yang dibentuk oleh Direktur RSUD A.W. Syahranie Dr Rachim Dinata Marsidi, Sp.B, FINAC, M.Kes, sekaligus sebagai ketua panitia penanganan bayi kembar siam," katanya.

Rencana operasi pemisahan bayi kembar siam itu, katanya, merupakan operasi pertama di RSUD A.W. Syahranie Samarinda dengan mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Kaltim.

"Dengan dukungan dari pemerintah provinsi dan dorongan Gubernur Kaltim yang membuat kami optimistis melakukan operasi pemisahan bayi kembar ini," ujarnya.

Kedua bayi kembar siam yang telah diberi nama Natalia dan Natasya tersebut, saat ini dirawat di NICU (Neonatal Intensive Care Unit) RSUD A.W. Syahranie.Dia lahir pada Sabtu (14/12) pukul 19.00 Wita melalui operasi caesar.

"Salah satu bayi kembar siam itu, dalam kondisi kurang baik dan kami terus melakukan observasi ketat di ruang NICU. Bayi kembar siam itu dirujuk ke sini (RSUD A.W. Syahranie, red.) dari Rumah Sakit Dirgahayu pada Sabtu (21/12) pagi dan langsung dilakukan penanganan lebih lanjut kemudian dibentuk tim dokter yang diketuai dr David, dokter spesialis bedah ortopedi," kata Nurliana.

(A053/M029)

Pewarta: Amirullah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013