Istanbul (ANTARA) - Hanya dua hari menjelang pelantikan presiden, anggota parlemen Taiwan saling bertikai mengenai rancangan undang-undang (RUU) reformasi.

Pertikaian itu terjadi ketika partai-partai oposisi, termasuk Kuomintang (KMP) dan Partai Rakyat Taiwan (TPP), ingin melakukan reformasi di badan legislatif untuk memberdayakan anggota parlemen mengawasi pemerintahan serta menghukum pejabat yang membuat pernyataan palsu di dalam badan tersebut.

Partai Progresif Demokratik (DPP) tampaknya membatalkan langkah tersebut karena ketuanya saat ini, William Lai, akan dilantik sebagai presiden kedelapan Taiwan pada Senin.

Bersamaan dengan Lai, anggota parlemen Taiwan juga dipilih pada Januari tahun ini.

Video dari Legislatif Yuan, badan legislatif Taiwan, memperlihatkan para anggota parlemen dari DPP yang berkuasa dan oposisi utama KMP berargumen sengit dan saling pukul yang mengakibatkan cedera ringan.

Selama sidang ketiga RUU reformasi yang ingin disahkan KMT dan TPP, anggota DPP Chung Chia-pin melompat ke arah podium sehingga dia terjatuh bersama anggota parlemen partai KMT Cheng Ching-huy.

Chen menderita memar di kaki kanannya dan mengatakan kekerasan tidak dapat diterima. Chung meminta maaf dan mengatakan dirinya juga mengalami memar di rusuknya.

Anggota parlemen dari partai-partai besar terlibat dalam pertikaian, saling cemooh, dan menderita memar.

Sumber: Anadolu

Baca juga: TETO: Taiwan berkomitmen kembangkan kecerdasan buatan
Baca juga: Taiwan Expo kejar penerimaan produk halal di Indonesia

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2024