Jakarta (ANTARA) - Dinas Kebudayaan DKI Jakarta menggandeng para seniman khususnya pelukis dan perupa dari Pasar Seni Ancol untuk menampilkan karya-karya terbaiknya dalam pameran bertema "Bergerak" di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, mulai Selasa.

"Saat ini kenapa menjadi pertimbangan utama karena melihat potensi prestasi dari seniman yang ada di Ancol sebenarnya bukan main-main, karyanya sangat baik semua," ujar Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) DKI Jakarta Iwan Henry Wardhana saat membuka pameran seni rupa bertema "Bergerak" di TIM.

Sebanyak 12 seniman ikut serta dalam pameran yang dijadwalkan berlangsung hingga 25 Mei 2024 tersebut di Lobby dan Plaza Teater Besar, TIM. Mereka dipilih khususnya karena memiliki kaitan dan kenangan terhadap kehidupan kota dan pasar seni di Jakarta.

Baca juga: Taman Ismail Marzuki selenggarakan "TIM Art Fest"

Ke-12 seniman ini, yakni Agus Baqul Purnomo, Alex Luthfi R, Alya Nurshabrina Samadikun, Anugerah Eko Triwahyono, Gogor Purwoko, Handoyo, Nasirun. Lalu, masPadhik, Sahat Simatupang, Kembang Sepatu alias Setyo Purnomo, Totok Buchori dan Yaksa Agus.

"Salah satunya masPadhik, itu bagus sekali. Tapi tidak semua orang bisa menikmatinya, karena suasananya di Ancol, enggak semua orang punya sempat waktu untuk datang ke Pasar Seni Ancol," kata Iwan.

Selain seniman, akademisi ikut dilibatkan untuk menyaksikan karya-karya para seniman dalam pameran kali ini. Pameran ini diharapkan dapat menjadi pemicu bagi para pekerja seni lainnya untuk tetap berkarya dalam menghadapi Jakarta dalam statusnya tidak lagi menjadi ibu kota.

Acara ini juga diramaikan dengan berbagai hiburan seperti pertunjukan musik dan diskusi kebudayaan.

Baca juga: God Bless bernostalgia di Taman Ismail Marzuki

Pembukaan pameran dilaksanakan hari ini, berkolaborasi dengan kegiatan HUT ke-23 Program Studi Kajian Pengembangan Perkotaan SKSG UI yang menggelar diskusi "Peran Seni dan Budaya Perkotaan dalam rangka Membangun Kota Global Tahun 2045".

"Kali ini memadupadankan dengan akademisi kemudian terkait dengan perkembangan Kota Jakarta di dalam tantangannya ke depan," ujar Iwan.

Dia menambahkan, nantinya ada persembahan sebagai apresiasi dari Universitas Indonesia (UI) kepada seniman-seniman tradisi yang sudah melestarikan seni Betawi, yakni Ucup Nirin dan Linda Nirin.

"Mereka berdua keluarga Sanggar Mak Manih di Jakarta Timur, karena kontribusi mereka yang berpuluh-puluh tahun mengembangkan dan melestarikan budaya Betawi," katanya.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024