Kuala Kapuas (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan bahwa dalam pengembangan rehabilitasi dan revitalisasi lahan eks-Pengembangan Lahan Gambut (PLG), pemerintah jangan mengulangi lagi kesalahan manajemen di masa lalu. "Jangan lagi kita ulangi kesalahan di masa lalu, karena Kalimantan Tengah memiliki potensi sumber daya alam, serta ekonomi yang begitu berlimpah. Semua itu bisa dikembangkan, jika kita tidak mengulangi kesalahan pada masa lalu," kata Presiden saat mencanangkan program rehabilitasi dan revitalisasi kawasan eks-PLG, di UPT Dadahup, kabupaten Kapuas, Kamis. Menurut Kepala Negara, jika semua itu bisa dilaksanakan, maka Kalimantan Tengah bisa menjadi lumbung padi nasional, dan keberhasilannya akan mempengaruhi pembangunan secara nasional. Dalam dialog dengan para transmigran yang bermukim di lahan eks-PLG, Presiden mendapat sejumlah permintaan bantuan bagi mereka yang telah menetap sejak tahun 1995 itu. Seorang warga di Unit Pemukiman Transmigran (UPT) Lamunti, Jumarsih, menginginkan Presiden memberikan bantuan, diantaranya berupa kios sarana produksi, sepeda motor roda tiga, bibit, dan benih sayuran. "Selama ini kami kesulitan mendapatkan pupuk dan obat-obatan yang dijual sangat mahal yang juga terkadang harus pesan dahulu. Kami juga memerlukan sarana transportasi, seperti gerobak motor Tossa, agar dapat menyalurkan hasil produksi kami ke kota Kuala Kapuas," katanya. Presiden menyatakan, pihaknya akan menugaskan Menteri Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (KUKM), agar datang dan berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah (Pemda) setempat dalam memberikan bantuan bagi usaha kecil menengah di wilayah itu. "Saya juga meminta, agar gubernur dapat mengkoordinasikan mana bantuan yang dapat dipenuhi oleh Pemda sendiri, dan apa bantuan yang diperlukan dari pemerintah pusat," demikian Presiden Yudhoyono. Kawasan eks-PLG sejuta hektar di Kalimantan Tengah yang pernah dijadikan kawasan lumbung padi nasional, namun gagal, kini kembali dilakukan upaya rehabilitasi kawasan, antara lain melalui penanaman padi seluas 12.500 hektar pada musim tanam April-September 2006. PLG sejuta hektar itu meliputi Kabupaten Kapuas, Barito Selatan, Pulang Pisau dan kota Palangka Raya. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006