Kudus (ANTARA News) - Pemilik gerai sepeda motor di Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Harsito (55), Selasa, menjadi korban penembakan oleh sekelompok orang yang belum diketahui identitasnya.

Akibat penembakan tersebut, korban harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus.

Istri Harsito yang bernama Sumartini (50) juga harus menjalani perawatan di rumah sakit yang sama karena mengalami luka di kepala dan wajah akibat tembakan.

Menurut Sumartini yang ditemui di sela-sela menjalani perawatan di Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus, peristiwa penembakan terjadi sekitar pukul 08.30 WIB di rumahnya yang ada di Desa Rejosari.

Awalnya, kata dia, suaminya menerima tamu laki-laki berjumlah lima hingga enam orang yang mengendarai beberapa sepeda motor. Mereka mengaku berniat membeli sepeda motor.

"Mereka ingin membeli sepeda motor seharga Rp5 jutaan," ujarnya.

Ketika mereka disilakan duduk, lanjutnya, Harsito tiba-tiba dikeroyok. Salah satu di antaranya melepaskan tembakan ke kaki suaminya yang mengenai paha sebelah kanan.

Para pelaku juga melakukan penganiayaan hingga mengakibatkan kepala bagian belakang suaminya mengalami luka serius.

Mendengar keributan tersebut, Sumartini yang awalnya berada di dapur keluar untuk mengetahui suara keributan tersebut.

"Pelaku yang membawa senjata api, langsung menghampiri saya dan melakukan penganiayaan dengan senjata api tersebut," ujarnya.

Akibatnya, korban menderita luka pada pelipis mata sebelah kanan dan kiri serta kening akibat dipopor senjata jenis pistol berwarna hitam yang digunakan untuk menembak suaminya.

Usai melakukan penembakan dan penganiayaan, para pelaku langsung melarikan diri.

Warga sekitar yang mendengar keributan di rumah pemilik gerai motor tersebut, bergegas menuju rumah korban dan berupaya memberikan pertolongan terhadap kedua korban yang bersimbah darah.

Hingga berita ini diturunkan, kedua korban masih menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Mardirahayu Kudus.

Julianto, anak korban yang rumahnya berdekatan dengan orang tuanya itu mengaku, tidak mengetahui secara persis kejadian yang menimpa kedua orang tuanya itu.

"Saya baru mengetahui adanya penembakan setelah sejumlah warga sekitar berdatangan ke rumah," ujarnya.

Pewarta: Akhmad Nazaruddin Lathif
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013