Mungkin Mas Joyokusumo lebih tepat disebut sebagai ningrat. Tetapi tidak sembarang ningrat: beliau itu ningrat yang sangat merakyat, sangat populis, dan hidupnya sederhana sekali. Mas Joyo untuk ukuran keluarga kerajaan besar - terhitung sangat bersa
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua MPR Hajriyanto Y Thohari mengatakan Gusti Bendara Pangeran Haryo (GBPH) Joyokusumo adalah seorang ningrat yang merakyat dan hidupnya sederhana sekali.

"Mungkin Mas Joyokusumo lebih tepat disebut sebagai ningrat. Tetapi tidak sembarang ningrat: beliau itu ningrat yang sangat merakyat, sangat populis, dan hidupnya sederhana sekali. Mas Joyo untuk ukuran keluarga kerajaan besar - terhitung sangat bersahaja," ujar Hajriyanto Y Thohari dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, beliau dalam tanda petik "ningrat yang melarat" pas-pasan secara ekonomi-keuangan. Tetapi Mas Joyokusumo kaya raya secara moral, etika, dan spiritual. Beliau sangat aktif dalam kegiatan-kegiatan kebudayaan, keagamaan dan keislaman di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

"Sebagai "Sekneg" Kesultanan atau Kerajaan, Gusti Joyo penuh antusiasme menghidupkan semangat kerohanian Islam dalam Keraton Ngayogyakarta sampai akhir hayatnya," ujar dia.

Ia mengatakan Joyokusumo itu putra raja, yaitu Sri Sultan Hamengku Buwono IX, seorang raja besar di Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, dan Raja Besar Jawa.

Tetapi meski anak raja atau sultan dan mantan wakil presiden, Joyokusumo sangatlah merakyat. Sebagai bangsawan dalam arti yang sebenarnya beliau tidak pernah menonjolkan dirinya sebagai putra raja.

"Beliau jarang sekali menyantumkan gelarnya GBPH (Gusti Bendoro Pangeran Haryo) dalam penulisan nama dan juga dalam kehidupan (administrasi) sehari-hari. Maka salah besar kalau ada orang yang beranggapan bahwa semua keluarga raja itu feodal. Mas Joyokusumo adalah pengecualian. Beliau sangat jauh dari sikap-sikap feodalisme," kata dia.

Sebagai politisi, lanjutnya, Joyokusumo adalah politisi yang nyaris tanpa ambisi. Dia berpolitik ala kadarnya saja. Kalau diberi tugas oleh partai dia akan bekerja dan mengabdi sepenuh hati dengan komitmen yang sangat tinggi, tetapi jika tidak diberi posisi politik apapun dalam partai ia tidak pernah meminta-minta jabatan, apalagi berebut jabatan.

"Dalam konteks dan perspektif ini Mas Joyokusumo lebih tepat disebut seorang politisi moralis daripada politisi yang profesional.
Sebelumnya, Gusti Bendara Pangeran Haryo (GBPH) Joyokusumo, adik kandung Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X, wafat di Rumah Sakit Medistra Jakarta Selatan, Selasa pukul 16.58 WIB.

Joyokusumo dirawat di Ruang ICU RS Medistra Jakarta sejak Jumat (27/12) karena menderita komplikasi diabetes, ginjal, dan jantung.
(A063/E001)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014