Markas PBB (ANTARA) - Israel menghambat upaya mediasi untuk membebaskan sandera yang ditahan oleh kelompok perlawanan Palestina Hamas, kata Wakil Duta Besar Rusia untuk PBB Dmitry Polyanskiy kepada Sputnik.

Polyanskiy mengatakan bahwa Israel belum mencapai salah satu tujuan operasinya di Jalur Gaza, seperti dinyatakan oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Dia menyebut nyawa para sandera dalam bahaya dan situasi itu sangat mengkhawatirkan.

"Israel sebetulnya tak melakukan apa-apa untuk menyelesaikan masalah ini,” kata dia. “Hal itu memperburuk masalah dan mempersulit upaya para mediator.”

Menurut Polyanskiy, Dewan Keamanan PBB telah lumpuh akibat veto-veto Amerika Serikat terhadap berbagai resolusi soal Gaza demi “menyelamatkan” Israel, sekutu dekatnya.

Pada 7 Oktober 2023, Hamas meluncurkan roket besar-besaran ke Israel dan menerobos perbatasan. Hampir 1.200 orang di Israel tewas dan sekitar 240 lainnya diculik dalam serangan itu, menurut Tel Aviv.

Israel kemudian melancarkan serangan balasan ke Gaza, memblokade wilayah itu secara total, dan memulai serangan darat untuk melenyapkan pejuang Hamas dan menyelamatkan para sandera.

Serangan-serangan Israel itu telah menewaskan lebih dari 35.800 warga Palestina di Jalur Gaza, menurut otoritas setempat. Lebih dari 100 sandera diyakini masih ditahan oleh Hamas di Gaza.

Sumber: Sputnik

Baca juga: Israel perintahkan tim negosiasi lanjutkan bahas gencatan senjata Gaza
Baca juga: Turki: Makin banyak yang akui negara Palestina, Israel makin terkucil

Penerjemah: Anton Santoso
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2024