Seoul (ANTARA) - Burung ibis jambul yang jarang terlihat di Korea Selatan (Korsel) sejak tahun 1980-an kini telah berkembang biak secara efektif di Changnyeong, Korsel, sejak China mengirim sepasang ibis jambul bernama "Yang Zhou" dan "Long Ting" sebagai hadiah untuk negara tersebut pada 2008.

Dua ekor ibis jambul jantan lainnya, "Jin Shui" dan "Bai Shi", dikirim dari China ke Korsel pada 2013.

Kerja keras selama bertahun-tahun telah menghasilkan lebih dari 500 anakan yang dilahirkan oleh keempat ibis jambul itu di Korsel, dan lebih dari 300 di antaranya berhasil dilepaskan ke alam liar.

Masyarakat China menganggap burung ini sebagai simbol keberuntungan.

Selain warna merah pada jambulnya yang dianggap sebagai pembawa keberuntungan dalam budaya China, burung ini, seperti burung bangau, juga dikenal berumur panjang dan dianggap sebagai simbol umur panjang.

Berikut ini sejumlah foto yang merekam keberadaan Ibis Jambul alias burung simbol keberuntungan masyarakat China itu di Changnyeong, Korsel.
 
Foto dokumentasi tak bertanggal ini menunjukkan seekor burung ibis jambul yang telah dilepasliarkan di dekat Changnyeong, Korea Selatan. (Xinhua/HO Changnyeong County)
 
Seekor burung ibis jambul terekam kamera di Pusat Pemulihan Ibis Jambul Upo di Changnyeong, Korea Selatan, pada 20 Mei 2024. (Xinhua/Yao Qilin)
 
Burung ibis jambul "Jin Shui" (kanan) terlihat di Pusat Pemulihan Ibis Jambul Upo di Changnyeong, Korea Selatan, pada 20 Mei 2024. (Xinhua/Yao Qilin)
 
Dua orang petugas berjalan di sekitar fasilitas pemeliharaan Pusat Pemulihan Ibis Jambul Upo di Changnyeong, Korea Selatan, sebelum beurung-burung itu dilepasliarkan, pada 21 Mei 2024. (Xinhua/Yao Qilin)

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024