Surabaya (ANTARA News) - Para pebulutangkis tuan rumah Indonesia menempati daftar unggulan teratas di tiga nomer, pada kejuaraan bulutangkis internasional JPGG Satellite 2006 yang berlangsung di GOR Sudirman Surabaya, 5-9 September mendatang. Informasi yang diperoleh ANTARA dari Panpel JPGG Satellite 2006 di Surabaya, Jumat, menyebutkan tiga pemain yang diunggulkan adalah "runner up" tahun lalu, Jeffer Rosobin, di tunggal putra, pasangan Purwati/Jauhari Meilliana (ganda putri) dan Yonathan Suryatama/Yoga Ukikasah (ganda putra). Sementara di nomor tunggal putri, unggulan teratas ditempati pebulutangkis asal Malaysia, Wong Julia Pei Xian dan pasangan Kennevice Ansuncion/Kennie Ansuncion asal Filipina menjadi unggulan utama nomor ganda campuran. Juara bertahan tunggal putri, Maria Kristin, yang kembali turun untuk mempertahankan gelarnya, kali ini diunggulkan di posisi kedua. Di babak awal, Kristin akan bertemu dengan Anastasya Emaya dan kalau perjuangannya mulus, kemungkinan dia akan bertemu pemain asal China, Han Li di semifinal. Sedang hadangan terberat Wong Julia ada pada juara dunia yunior asal China, Liu Jie, yang diperkirakan juga pada babak semifinal. "Peluang Kristin dan Wong Julia bertemu di partai final cukup terbuka, asalkan keduanya bisa mengatasi lawan-lawannya, termasuk pemain asal China yang merupakan lawan berat," ucap Kabid Pertandingan JPGG Satellite, Nanang R Hidayat. Soal peluang pebulutangkis PB Suryanaga Jeffer Rosobin, Nanang Hidayat memperkirakan mantan pemain Pelatnas ini akan melaju mulus ke partai puncak kejuaraan berhadiah 10 ribu dolar AS ini. Pada JPGG Satellite 2005 lalu, ambisi pemain peringkat 53 dunia ini untuk merebut gelar juara digagalkan pemain yang menjadi anggota tim Thomas Korsel, Park Sung Hwan. "Kualitas dan pengalaman yang dimiliki Jeffer menjadi modal penting untuk menghadapi lawan-lawannya. Meski usianya sudah tidak muda lagi, tapi permainannya masih yang terbaik diantara peserta lainnya," ujarnya. Di kelompok tunggal putra, pebulutangkis asal "Negeri Tirai Bambu" China yang tahun lalu menjadi juara dunia yunior, Li Qicheng patut diwaspadai. Pada babak awal, pemain yang tidak diunggulkan ini akan menghadapi mantan Pelatnas, Ari Yuli Wahyu dan kalau menang, kemungkinan akan berjumpa pemain Pelatnas yang menempati unggulan keenam, Alamsyah untuk perebutan tiket perempatfinal. "Persaingan di tunggal putra cukup ketat, terutama dengan kehadiran pemain-pemain asal China," tutur Ketua Panpel JPGG Satellite, Wijanarko Adi Mulya. Pelatih PB Suryanaga Surabaya ini menambahkan, pemain China kemungkinan juga menjadi batu sandungan bagi lawannya, terutama pemain-pemain Pelatnas yang turun di nomor ganda. (*)

Copyright © ANTARA 2006