Yerusalem (ANTARA) - Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDF) mengurangi jumlah pasukannya di kota paling selatan di Gaza, Rafah, dengan penarikan brigade infanteri Givati pada Sabtu (25/5) malam dari bagian timur kota itu, menurut laporan situs web berita Israel Ynet pada Minggu (26/5).

Pengurangan pasukan tersebut terjadi setelah Mahkamah Internasional (International Court of Justice/ICJ) pada Jumat (24/5) memerintahkan Israel untuk menghentikan serangan militer di Rafah dan mengizinkan pembukaan perlintasan Rafah di perbatasan Mesir-Jalur Gaza.

Menurut laporan Ynet, militer Israel menjelaskan bahwa langkah itu bertujuan untuk menyegarkan pasukan dan membantu mereka kembali bugar.

Pada saat yang sama, IDF mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Divisi ke-162 Korps Lapis Baja di wilayah Rafah menewaskan sejumlah militan yang mencoba menyerang pasukan Israel, dan menemukan terowongan serta banyak senjata.

IDF menambahkan bahwa Brigade Lapis Baja ke-679 menewaskan sejumlah militan di Jalur Gaza tengah, sementara pasukan Brigade Lapis Baja ke-460 menyerbu sebuah gudang di sebuah sekolah di Kota Jabalia, Jalur Gaza utara, dan menemukan puluhan komponen roket serta senjata.

Selain itu, Angkatan Udara Israel menghancurkan lebih dari 50 sasaran di seluruh Jalur Gaza, termasuk bangunan militer, gudang amunisi, peluncur roket, dan pos pengamatan, menurut IDF.
 
Foto yang dirilis oleh Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDF) pada 18 Mei 2024 ini memperlihatkan dua orang prajurit Israel saat operasi militer Israel di Rafah timur, Jalur Gaza selatan. (Xinhua/HO IDF)
 
Dalam foto yang dirilis Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDF) pada 18 Mei 2024 ini terlihat dua orang prajurit Israel berada diatas sebuah bangunan saat operasi militer Israel di Rafah timur, Jalur Gaza selatan. (Xinhua/HO IDF)

 

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024