Djakarta, 1/5/1963 (ANTARA) - Presiden Soekarno: Revolusi kita belum selesai dan untuk mengertinja kita harus berpikir dalam ukuran puluhan tahun

Presiden Soekarno menandaskan bahwa meskipun pada tanggal 1 Mei ini wilajah Irian Barat akan masuk kedalam kekuasaan Republik Indonesia, akan tetapi hal itu tidaklah berarti bahwa revolusi Indonesia sudah selesai.

Dalam amanatnja di Ambon ketika hari Selasa sore meresmikan Universitas Maluku mendjadi Universitas Negeri "Pattimura", Kepala Negara mengharapkan agar hendaknja dimengerti bahwa revolusi Indonesia bukanlah sekedar suatu revolusi politik untuk membangun suatu negara jang berwilajah kekuasaan dari Sabang sampai Merauke.

"Revolusi Indonesia", demikian untuk kesekian kalinja diterangkan oleh presiden, "bukanlah sekedar membentuk suatu negara nasional jang berwilajah kekuasaan dari Sabang sampai Merauke akan tetapi di samping itu bertudjuan pula untuk membentuk suatu masjarakat jang adil dan makmur dalam negara nasional itu serta membentuk persahabatan dengan semua bangsa didunia".

Memberikan pembahasan lebih landjut mengenai revolusi Indonesia, Kepala Negara mengatakan bahwa revolusi Indonesia betul2 merupakan suatu revolusi jang bangkit dan tumbuh dari gerak dan kalbu masjarakat.

Dan dalam hubungan ini disitirnja Karl Marx jang pernah mengatakan, bahwa revolusi adalah bukan buatan manusia; bukan buatan seseorang dalam suatu malam ia tak dapat tidur.

"Revolusi", demikian ditambahkan lebih djauh, "bukanlah merupakan lempar2an granat, ledakan2 dinamit atau bunuh2an terhadap musuh, tetapi revolusi itu adalah gerak tjepatnja masjarakat untuk merobah dengan segala potensi jang ada padanja susunan jang menguasainja".

"Suatu revolusi adalah suatu perobahan dari bawah, dari akar2nja suatu perobahan radikal dengan tjara jang tjepat sekali".

Akan tetapi oleh presiden dikemukakan agar hendaknja arti tjepat dalam hubungan revolusi itu dinilai dengan langkah2 sedjarah jang hanja dapat kita fahami djika kita berpikir dalam ukuran2 puluhan tahun dan ukuran2 benua2.

Tidak ditjetuskan 17 Agustus 1945

Revolusi Indonesia oleh karena itu tidaklah ditjetuskan pada tanggal 17 Agustus 1945 akan tetapi tanggal itu sekedar merupakan saat kita memproklamasikan kemerdekaan kita.

Setjara gampangnja dapat dikatakan bahwa revolusi Indonesia mulai pada tahun 1903 kira2 limapuluh tahun j.l. ketika kita untuk pertama kalinja mulai mengadakan suatu organisasi politik.

Dan sekarang limapuluh tahun kemudian revolusi Indonesia belum pula selesai, bahkan djika pada tanggal 1 Mei ini Irian Barat masuk kedalam wilajah kekuasaan Republik Indonesia kita ini akan berdjalan terus untuk mentjapai tjita2 revolusi itu, demikian presiden.

Presiden tiba di Ambon pada siang harinja bersama dengan rombongannja jang terdiri dari sedjumlah Wampa dan Menteri beberapa kepala perwakilan asing serta pembesar2 sipil dan militer.

Kundjungan kepala negara ke Ambon itu adalah dalam rangka perdjalanan ke Kotabaru dan menurut rentjana perdjalanan keibukora Irian Barat itu akan dimulai pada hari Rabu pagi ini dengan menumpang kapal pendjeladja RI "Irian".

Kepala Negara diharapkan tiba di Kotabaru pada tanggal 4 Mei j.a.d. dan kesempatan di Irian Barat itu akan dipergunakannja untuk mengundjungi beberapa daerah.

Sumber: Pusat Data dan Layanan Informasi ANTARA

Baca juga: Tugas Pemerintah R.I. di Irian Barat
Baca juga: ANTARA Doeloe : Dimara, putera Irian Barat yang populer
Baca juga: ANTARA Doeloe : saat Soekarno ditanya anak-anak soal Irian Barat

 

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Ade irma Junida
Copyright © ANTARA 2024